KPU: Ada 13 Item Yang Harus Disiapkan Oleh TPS Saat Pemungutan Suara

JABARNEWS | JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik menyebut, pemungutan suara Pilkada 2020 pada 9 Desember dirancang dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Oleh karena itu, di tempat pemungutan suara (TPS) nanti, terdapat sejumlah perlengkapan tambahan untuk mencegah penyebaran virus.

“Tadinya perlengkapan TPS itu hanya yang berkaitan dengan proses pemungutan dan penghitungan suara. Sekarang kita menambah banyak sekali, ada 13 item yang harus disiapkan oleh TPS nanti ketika hari pemungutan suara,” kata Evi dalam diskusi daring, Rabu (14/10/2020).

Pertama, TPS wajib menyediakan tempat cuci tangan dan sabun, atau setidak-tidaknya hand sanitizer. TPS juga harus menyediakan sarung tangan plastik untuk pemilih dan sarung tangan medis bagi petugas.

Baca Juga:  Wow, Sebanyak Ini Laporan Hoaks Yang Diterima Pemprov Jabar Selama Pandemi

TPS juga wajib menyediakan masker, face shiled, tempat sampah, hingga disinfektan. Evi menyebut, disinfektan digunakan untuk sterilisasi TPS sebelum pemungutan suara berlangsung dan di pertengahan waktu pemungutan suara.

Wajib pula bagi TPS untuk menyediakan alat pengukur suhu tubuh. Sebelum masuk ke TPS, pemilih dicek suhu tubuhnya dan dipastikan tak bersuhu tubuh sama dengan atau lebih dari 37,3 derajat celcius.

“Untuk mereka yang memiliki suhu tubuh 37,3 derajat celcius itu kita siapkan di sekitar TPS ada ruang khususnya. Jadi ruang khusus yang tertutup, tidak menyatu dengan lingkungan sekitarnya,” ujar Evi.

“Sehingga tidak berdekatan dengan petugas kita dan pemilih yang lain,” kata dia.

Baca Juga:  Mulai 24 April, Perjalanan Kereta Jarak Jauh Dihentikan

Selain itu, TPS bakal menyediakan alat tetes tinta. Evi menyebut, di Pilkada 2020 pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya tidak lagi diminta mencelupkan jari ke botol tinta.

Sebagai gantinya, pemilih akan ditetesi tinta. Metode ini dinilai dapat mencegah penularan virus. Setiap TPS juga akan dilengkapi dengan dua baju hazmat.

Baju ini disiapkan bagi petugas untuk mengantisipasi pemilih yang sakit saat datang ke TPS. Evi mengatakan, TPS juga wajib menerapkan jaga jarak antar pemilih minimal 1 meter.

Agar tak terjadi kerumunan, petugas akan mengatur waktu kedatangan pemilih di TPS. Waktu pemungutan suara berlangsung selama pukul 07.00 hingga 13.00.

Baca Juga:  Dinkes Kabupaten Bogor Baru Lakukan Tes Swab 14.841 Spesimen, Ini Sebabnya

Pengaturan waktu kedatangan ke TPS akan dituangkan melalui formulir C6 atau undangan memilih yang dibagikan kepada pemilih.

“Misalnya bisa memilih hanya dari pukul 9 sampai pukul 10. Ini dalam rangka untuk mengurangi kerumunan yang berada di TPS,” ucap Evi.

Ia menyebut, mekanisme pemungutan suara dengan protokol kesehatan ini akan terus disimulasikan di sejumlah daerah dan disosialisasikan ke masyarakat.

Dengan demikian, ia berharap pemilih dapat merasa aman ketika menggunakan hak pilihnya di TPS 9 Desember.

“Ini dalam rangka sosialisasi, tetapi juga untuk meyakinkan publik bahwa TPS nanti pada hari pemungutan suara di tanggal 9 Desember aman dan akan bisa dilakukan dengan protokol kesehatan,” kata Evi. (Red)