Wacana Perubahan Nama Jabar Jadi Provinsi Sunda, Ini Kata Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan ada tiga budaya yang bercampur di Jawa Barat yakni pertama Sunda Priangan, kedua Cirebonan yang bahasanya Jawa dan yang ketiga ialah Betawian.

“Jawa Barat itu budayanya ada tiga. Ada Sunda Priangan, ada Cirebonan yang bahasanya Jawa dan ada Betawian jadi menyepakati dulu kata sunda itu harus dipahami disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat di Cirebonan sekian persen, orang Jawa Barat di daerah Betawi,” kata Ridwan Kamil ketika dimintai pendapatnya tentang wacana sejumlah tokoh Sunda yang ingin mengembalikan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda, di Bandung, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga:  Keakraban Prajurit TNI dengan Pelajar di Lokasi TMMD

Ridwan Kamil mengatakan pihaknya harus melihat secara fundamental pemilihan Jawa Barat sebagai nama provinsi juga bukan dikarenakan daerah ini berada di Pulau Jawa bagian paling barat karena secara letak geografi yang ada di paling barat Pulau Jawa adalah Provinsi Banten.

“Jadi saya harus melihat dulu secara fundamental, karena Jabar itu kalau secara judul memang bukan lagi Jawa bagian barat, Jawa paling barat kan Banten. Sudut paling barat ya bukan Jabar, tetapi Banten,” katanya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Tunda Penyaluran Bansos Tunai di 8 Daerah yang Gelar Pilkada

Ridwan Kamil menuturkan jika Provinsi Jawa Barat berganti nama menjadi Tatar Sunda dan tentunya kebijakan itu harus dipahami dan disepakati oleh warga Jabar di Cirebonan, maupun warga Jabar di daerah Betawi.

“Dan jika tidak ada kesepakatan, maka hidup ini tidak akan maslahat sehingga saya istilahnya melihat sebuah wacana itu silakan saja tapi masih panjang perjalanannya karena harus dipahami dan disetujui oleh pihak yang merasa berbeda, kalau itu dihadirkan,” ujar Ridwan Kamil.

Menurut dia memang sedianya sunda itu bukan hanya etnis atau suku yang tinggal di Jawa bagian barat semata namun sunda merupakan wilayah geografis yang meliputi Sumatera, Kalimantan dan Jawa atau istilah lainnya Sunda Besar.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Percepat Proyek Drainase Sungai Citarum

“Lalu ada Sunda Kecil yaitu Bali, Nusa Tenggara dan lain-lain, tapi dalam perjalanan sejarahnya menjadi etnisitas, nah kesepakatan ini belum semua orang paham jadi masih panjanglah,” katanya.

Ia menjelaskan yang dimaksud dengan Sunda Besar dan Sunda Kecil ialah Lempeng Sunda yang merupakan bagian dari Lempeng Tektonik Eurasia yang saat ini secara administratif meliputi Kalimantan, Jawa, Sumatera, bahkan sebagian Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, Singapura, Kamboja dan Vietnam. (Ara)