Lapas Kesambi Cirebon Gelar Swab Test Massal

JABARNEWS | CIREBON – Pasca adanya empat warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kesambi Kota Cirebon terkonfirmasi positif Covid-19, pegawai Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon, jalani swab test massal yang dilakukan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

Dilakukannya test swab terhadap ratusan pegawai Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon, menyusul adanya empat warga binaan Lapas pindahan dari Cipinang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Swab test massal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyebaran Covid-19 dari warga binaan yang sebelumnya positif,” kata Sukarno Ali, Kepala Pengamanan Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon, Kamis (15/10/2020)

Baca Juga:  Baru Sebagian Pabrik di Kabupaten Bandung Beroperasi, Nasib Buruh Gimana?

Dari ratusan yang menjalani swab test massal ini, 107 diantaranya petugas Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon, 48 warga binaan pindahan dari Lapas Cipinang. Kemudian 45 pekerja dari warga binaan lainnya.

“Saat ini kondisi keempat warga binaan dari Lapas Cipinang sudah negatif. Namun, keempatnya masih menjalani isolasi di ruang khusus Lapas Kesambi,” katanya.

Baca Juga:  5 Cara Jaga Fungsi Otak Di Masa Tua

Dijelaskan Sukarno, dari swab massal yang dilakukan Tim Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat dan petugas Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon ini hasilnya akan diketahui dua hari mendatang.

“Kami berharap, hasil Swab ini tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, “katanya.

Untuk terhindar dari terpaparnya Covid-19, pihaknya mengajak seluruh warga binaan setiap pagi senam, serta memberikan nutrisi dan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh bagi warga binaan.

“Kami secara rutin mengajak seluruh warga binaan untuk berjemur dan memberikan vitamin hingga suplemen dan makanan,” ujarnya

Baca Juga:  Kebakaran Pasar Ciranjang Cianjur Hanguskan Ratusan Los Pedagang

Sukarno menambahkan selama masa pandemi Covid-19 di Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon pengunjung tidak diperkenankan masuk. Bahkan petugas pun saat melakukan pemantauan ke setiap blok penghuni warga binaan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Selama ini, pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk, mereka hanya menunggu di depan dan menyerahkan barang yang dipesan oleh penghuni lapas ke petugas,” jelasnya. (Arn)