Waduh, Satu Keluarga di Purwakarta Huni Rumah yang Nyaris Ambruk

JABARNEWS | PURWAKARTA – Satu keluarga di Purwakarta, Jawa Barat, yang terdiri dari suami, istri dan lima orang anak tinggal di rumah yang nyaris ambruk.

Kondisi rumah yang dihuni keluarga tidak mampu tersebut terbilang memprihatinkan itu terletak di Kampung Hanura, RT 06/02 Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, ini tidak layak huni. Bahkan, ketika hujan turun mereka harus mencari sisi rumah yang tidak bocor untuk berteduh.

Bangunan rumah berdindingkan bilik bambu dengan kondisi sudah banyak berbolong yang ditinggali Joni (63) dan Sapnasih (58) serta kelima anaknya yang bernama Jajang Suhara (24), Peri Wardani (20), Deki Tritana (18), Rian Permana (15) dan Dika Irawan (12).

Baca Juga:  Dibisiki Ini oleh Ridwan Kamil, Jokowi: Iya, Iya, Iya, Iya, Kata Saya

Menurut, Deki Tritana, dirinya tinggal di rumah yang nyaris ambruk itu bersama 4 saudara serta ayah dan ibunya.

“Awal kerusakan parah lantaran bagian belakang rumah terkena longsor, sekitar 10 bulan kebelakang. Selain itu emang rumah ini sudah rapuh dimakan usia,” ucap Deki, pada Jumat (16/10/2020).

Diakhirnya, dirinya menempati rumah berukuran 5×12 meter persegi tersebut kurang lebih 12 tahun.

“Bagian belakang rumah ini sudah lama ambruk, atapnya bocor, temboknya bolong. Bagian atap pun sudah lapuk, begitupun dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu. Kalau hujan, kami cari baskom untuk menampung air hujan karena atap bocor,” ucapnya lirih.

Baca Juga:  Polisi Ringkus Kurir Hingga Bandar Narkoba di Purwakarta

Diktehui, untuk memasak pun Keluarga tersebut masih menggunakan tungku kayu bakar. Sementara kamar mandi berada terpisah dari rumah dan tidak memiliki atap, pintu serta bak mandi layaknya kamar mandi pada umumnya.

Meskipun tinggal di rumah tidak layak huni, Deki mengaku, tak menyurutkan semangat belajarnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Sekarang saya sekolah di SMAN 1 Sukatani, kelas 11 IPS kang, dan saya akan terus sekolah agar bisa mengubah keadaan keluarga saya ini,” ucap Deki.

Baca Juga:  Kabupaten Bekasi Kembali Tegaskan Larangan Gelar Resepsi Pernikahan

Ditambahkannya, saat ini baru menerima bantuan dari pihak sekolah dan alumni SMAN 1 Sukatani, sehingga hingga bisa terbangun pondasi dan setengah tembok sudah berdiri.

“Dulu sih beberapa tahun yang lalu ada dari pemerintah yang memfoto rumah ini, tapi untuk bantuan belum ada” kata Deki.

Deki berharap, ada bantuan dari para dermawan yang membantu perbaikan rumahnya itu.

“Ayah kerjanya hanya buruh serabutan begitu pun ibu, jadi uangnya hanya cukup buat makan dan biaya sekolah. Mudah-mudahan ada dermawan yang bisa membantu memperbaiki rumah ini,” harap Deki. (Gin)