Indonesia Peringkat 7 Utang Terbesar di Dunia, Pengamat: Manajemennya Bobrok

JABARNEWS | BANDUNG – Berdasarkan Internasional Debt Statistik 2021, Bank Dunia mencatat sampai tahun 2019 utang Indonesia menembus US$ 402,08 miliar. Hal ini pun menempatkan Indonesia di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan Pendapatan Rendah Menengah Dengan Utang Terbesar.

Menanggapai hal tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai, hal yang wajar jika negara berkembang memiliki utang kepada Bank Dunia. Menurutnya, utang yang di lakukan negara merupakan upaya untuk memajukan bangsa dengan meningkatkan Infrastruktur.

Baca Juga:  Diduga Ada Korupsi di DPRD Garut, AMPG Dukung Kejari Mengusutnya

Hanya saja, lanjut dia, melakukan utang terhadap Bank Dunia, harus senantiasa memperhatikan berbagai hal agar tidak mengancam masa depan bangsa.

“Saya kira persolan hutang itu lebih kepada manajemen utang, ketika berbicara manajemen utang kita juga berbicara tentang untuk keperluan apa utang itu di lakukan,” kata Acuviarta saat dihubungi, Sabtu (17/10/2020).

Dia menjelaskan, utang yang di lakukan dengan tepat jelas saja memberikan banyak manfaat dalam menumbuhkan perekonomian bangsa, namun jika utang yang dilakukan justru tidak tepat sasaran, akan semakin membobrokan negara itu sendiri.

Baca Juga:  Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia U-17 Lolos Babak Penyisihan Grup Piala Dunia

“Selama ini orang hanya melihat rasio utang terhadap Produk Domestic Bruto (PDB)nya saja, padahal utang itu tidak hanya tentang PDB tetapi banyak hal lainnya yang bisa berdampak jika tidak diperhatikan,” jelasnya.

Acuviarta mengungkapkan, selama ini fokus pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur merupakan langkah yang sangat tepat karena seiringan dengan berkembangnya infrastruktur yang tepat, mampu mendongkrak roda perekonomian negara.

“Pembangunan infrastruktur tetap menjadi hal terpenting dalam perkembangan bangsa, karena tidak bisa dipungkiri dengan adanya infrastruktur yang maksimal, mampu mendongkrak perekonomian bangsa secara signifikan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Diduga Takut, Sebagian Warga Secapa AD Bandung Menolak Rapid Test

Acuviarta menyebut, pemerintah harus tetap memperhatikan sejumlah skema agar setiap pembangunan yang dilakukan bisa berdampak baik bagi bangsa, sekaligus bisa menekan utang negara yang fantastis.

“Maka dari itu penting bagi pemerintah untuk memperhatikan kebijakan utang agar lebih hati-hati, terutama dalam rangka memperkirakan bagaimana percepatan infrastruktur yang ada saat ini,” tutupnya. (Rnu)