Kantor Desa di Lembang Tutup Sementara, Ini Alasannya

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Kantor Desa Cikahuripan yang berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), melakukan penutupan sementara pelayanan pada 19-21 Oktober 2020.

Pasalnya, dua perangkat desa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test. Demi kenyamanan dan keamanan masyarakat kantor desa ditutup sementara waktu.

“Ada dua perangkat desa yang terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya adalah Kepala Dusun. Mereka sedang menjalani isolasi mandiri,” kata Kepala Desa Cikahuripan Oman Haryanto, Senin (19/10/2020).

Dia menekankan, kedua kadus yang positif Covid-19 itu saat ini dalam kondisi fit dan sehat. Sebelumnya, mereka ikut swab test yang dilakukan terhadap seluruh perangkat Desa Cikahuripan pada Selasa (13/10/2020) lalu di Puskesmas Jayagiri.

Baca Juga:  Dorong Ternak Sapi Unggulan, Mentan: Harus Perbanyak Embrio

Oman mengaku telah membuat laporan ke pihak kecamatan hingga ke Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Berdasarkan arahan Satuan Gugus Tugas Tim Covid-19 Kecamatan Lembang, kemudian diambil langkah dekontaminasi kantor selama tiga hari.

Selama dekontaminasi kantor desa, maka pelayanan menjadi dikurangi dan tidak dilakukan di kantor desa. Semua pegawai tetap melaksanakan tugasnya meski dikerjakan dari rumahnya masing-masing atau Work From Home (WFH).

Hal tersebut, kata Oman, dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas lagi di Desa Cikahuripan. Meski begitu, pelayanan ke masyarakat tetap harus berjalan.

Baca Juga:  Tuntut Kejelasan RUU HIP, Ratusan Massa Aksi Geruduk Gedung Sate

“Selama dekontaminasi kantor tiga hari pegawai desa WFH. Ya cukup mengganggu walau pelayanan ke masyarakat kami tetap lakukan meski tidak di kantor desa,” katanya.

Dia berharap, pada Kamis (22/10/2020) aktivitas perkantoran di Desa Cikahuripan sudah kembali berjalan secara normal. Namun demikian, hal itu pun akan dipengaruhi oleh perkembangan yang ada.

Lebih lanjut, Oman menyebutkan, total ada 10 orang yang positif Covid-19 di Desa Cikahuripan. Untuk pasien positif yang sembuh pun masih menjalani isolasi tambahan selama 10 hari di rumahnya.

Baca Juga:  Ratusan Alumni SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya Tertipu Paket Album Kenangan Sekolah

Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Desa Cikahuripan juga telah melakukan penyemprotan disinfektan bersama dengan pihak Damkar, di 10 RW termasuk juga kantor desa.

“Kami berusaha agar Covid-19 tidak meluas di Cikahuripan, makanya secara kontinyu melakukan penyemprotan disinfektan,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah desa juga terus melakukan sosialisasi gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Masyarakat diharapkan dapat mengubah perilaku di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

“Masyarakat juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan usai beraktivitas,” pungkasnya. (Yoy)