Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bandung Targetkan Capai 40 Persen

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menargetkan okupansi hotel berada di angka minimal 40 persen saat menginjak libur panjang pada akhir Oktober 2020.

Kepala Disparbud Kota Bandung, Dewi Kenny Kaniasari mengatakan saat ini jauh sebelum libur panjang itu sejumlah wisatawan sudah mulai melakukan pemesanan terhadap kamar hotel. Sehingga ia pun optimistis target okupansi bakal tercapai.

“Dilihat dari okupansi hotel, harapannya bisa sampai 40 persen okupansinya, mudah-mudahan bisa minimalnya terpenuhi,” kata Kenny di Bandung, Rabu.

Baca Juga:  Tok! Desta dan Natasha Rizky Resmi Bercerai

Meski begitu, Kenny juga tetap meminta pengelola hotel untuk mewaspadai adanya penyebaran COVID-19 di hotel dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sehingga, kata dia, para wisatawan bisa menikmati libur panjang di Kota Bandung dengan rasa aman tanpa ancaman tertular COVID-19.

“SOP-nya (acuan protokol kesehatan) hotel itu sudah ada, harus bagaimana, restoran, cafe, objek wisata juga sudah ada SOP-nya,” kata dia.

Baca Juga:  Jelang Idul Adha, Di Sukabumi Harga Bahan Pokok Masih Stabil

Dengan adanya target itu, ia berharap kunjungan wisatawan ke Ibu Kota Jawa Barat tersebut bisa meningkat dan mampu berkontribusi memulihkan ekonomi di masa pandemi.

“Ini membantu pemulihan ekonomi juga khususnya dari wisatawan, mudah-mudahan dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Bandung bergeliat lagi pariwisatanya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar berharap libur panjang akhir bulan Oktober mendatang, mampu menambal pendapatan hotel yang hilang.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Terkejut, Wajahnya Ada di Bak Truk

Pasalnya, kata dia, pada September lalu angka okupansi hotel itu mengalami penurunan drastis. Salah satunya akibat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Berbeda dari Disbudpar Kota Bandung, ia menyebut pihaknya menargetkan okupansi hotel bisa mencapai angka 50 persen pada saat libur panjang mendatang.

“Kita mengimbau pengusaha hotel dan restoran disiplin menerapkan protokol kesehatan. Alhamdulillah sampai ini belum ada klaster. Kita minta mempertahankan,” kata Herman. (Ara)