Penting Utamakan Protokol Kesehatan di Kantor

JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat untuk melawan wabah COVID-19. Hal itu pun berlaku saat bekerja.

Sektretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi, berpendapat perkantoran dan fasilitas umum merupakan dua klaster dengan tantangan tersendiri dalam penerapan protokol kesehatan.

“Pemerintah minta masyarakat harus hidup produktif, tapi juga harus aman dari COVID-19,” kata Kartini dalam webinar ‘Peran Dunia Usaha, Filantropi dan Media dalam Gerakan Masyarakat Bersatu untuk Menerapkan Protokol Kesehatan, Hidup Sehat dan Produktif’, Rabu (21/10/2020).

Menurut Kartini para pekerja memang berperan penting untuk menjadi penggerak ekonomi. Namun mereka pun aset perusahaan dan juga negara, sehingga penting sekali menjaga kesehatan para pekerja khususnya saat di kantor.

“Saat ini COVID-19 belum ada obatnya, dan vaksin masih diupayakan, kalau mau hidup, salah satu caranya menerapkan adaptasi kebiasaan baru, tambah pola hidup baru dan utamakan protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga:  Bantu Pemulihan Ekonomi Jabar, Ini Komitmen BI dan OJK

Kebiasaan baru itu tentunya perlu dibawa tidak hanya di kantor, namun juga saat di ruang publik. Misalnya saat hendak ke rumah makan, atau di tempat wisata.

“Perlindungan kesehatan masyarakat harus dilakukan demi menjaga diri, keluarga dan masyarakat,” katanya.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Riskiyana S. Putra, mengatakan keterlibatan masyarakat penting untuk edukasi protokol kesehatan.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyusun regulasi untuk industri, perkantoran, fasilitas umum, hingga sekolah, dengan harapan bukan jadi sekadar acuan melainkan benar-benar diterapkan.

Partisipasi semua elemen masyarakat adalah kunci keberhasilan sebuah program. Timnya pun terus mencari formula terbaik untuk dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.

“Kolaborasi dengan banyak pihak adalah salah satu sarana penting yang harus terus dilakukan, karena selain dapat memperluas jangkauan partisipasi juga dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat dalam membuat strategi serta kebijakan ke depan,” kata Riskiyana.

Baca Juga:  Refleksi Peringatan Hari Kebebasan Pers

Dari dunia usaha, VP General Secretary Tirta Investama, Vera Galuh, mengatakan telah menjalankan protokol kesehatan ketat di setiap pabrik yang mereka kelola. Mulai dari pos keamanan, di dalam area, pekerja lapangan, hingga meminimalisir kontak fisik. Selain itu penerapan 3M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Hal ini dilakukan dengan membentuk gugus tugas internal, demi memastikan produktivitas ribuan karyawan bisa terjaga. Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan, kata Vera adalah, membiasakan para pekerja untuk bisa membawa kebiasaan mematuhi protokol kesehatan tersebut di mana pun.

“Selama pandemi ini kami harus menjaga produktivitas 25 juta pabrik, karena memiliki dampak terhadap 2 juta supply chain, dan kurang lebih 15 ribu karyawan. Tantangan dalam penerapan protokol kesehatan lebih kepada membiasakan masyarakat untuk menerapkan hal serupa di mana saja, tidak hanya di lingkungan kerja,” kata Vera.

Baca Juga:  Presiden Joko Widodo Telepon Raja Salman, Ini yang Dibicarakan

Sementara dari sisi filantropi, Group Head AGRO Dompet Dhuafa, Zainal Abidin, menyampaikan mereka berkomitmen menerapkan prinsip protokol kesehatan dalam beraktivitas. Bahkan protokol jaga jarak dan larangan berkerumun telah mereka mulai jauh sebelum pandemi, dengan mengupayakan tidak ada antrean zakat lewat prinsip jemput bola dalam menyalurkan zakat.

“Di Dompet Dhuafa tidak ada kerumunan atau antrian zakat karena kami sejak dulu menerapkan metode jemput bola. Jadi relawan kami yang datang ke tempat penerima zakat, yang sebelumnya sudah kami data. Selain itu kami juga ketat menerapkan 3M,” kata Zainal. (Red)