Kabid Ketahanan Keluarga: Dalam Diri Santri Sudah Tertanam Jiwa Toleransi

JABARNEWS | PURWAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional di peringati setiap tanggal 22 Oktober secara serentak di seluruh Indonesia.

Dan untuk Hari Santri Nasional 2020 jatuh pada Kamis 22 Oktober 20202.

Diketahui bahwa hari Santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang mengatur tentang Hari Santri. Berbeda dari biasanya, Hari Santri tahun ini diselenggarakan dalam suasana pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Ketahanan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Yani Swakotama mengatakan, dalam jiwa santri nilai-nilai toleransi sudah melekat .

“Nilai-nilai toleransi saya kira sudah melekat dalam jiwa para santri. Karena nilai toleransi, kebersamaan sudah terbangun di pondok pesantren,” ungkap Yani, pada Kamis (22/10/2020)

Baca Juga:  Mulai Besok, 850 Petugas Kebersihan di Bandung Pindah Status Jadi DLHK

Diungkapkannya, pesantren adalah modal untuk mencetak generasi muda yang memiliki pengetahuan dan keterampilan.

“Dewasa ini pendidikan di pesantren ditunjang dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar santri tidak melulu hanya pandai bicara soal agama. Santri masa kini mesti tampil sebagai kosmopolit,” ujar Yani.

Menurutnya, saat ini santri terkesan moderen tidak kampungan. Sampai Amerika New York pun bahkan London santri sudah hampir membudaya.

“Sekarang untuk menjadi Santri kekinian tidak perlu khawatir untuk ketinggalan jaman,” tutur Yani

Ia juga menyampaikan agar jangan takut anak dimasukan ke sebuah pesantren untuk menjadi santri.

Baca Juga:  Dinsos Jabar Prioritaskan KUBE Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat

“Di era milenial ini para santri harus bisa memanfaatkan teknologi digital. Tentu saja, santri milenial tidak lepas dari karakter generasi milenial pada umumnya. Mereka sangat kreatif, percaya diri sekaligus terkoneksi dengan lini-lini teknologi,” ucap Yani

Ia menambahkan, Kreatifitas santri milenial tidak dibatasi oleh bilik-bilik pesantren, mereka juga percaya diri dengan kemampuan personal dalam pelbagai pengetahuan, science dan antar bahasa.

“Santri milenial memiliki keunggulan dalam basis moral. Nilai-nilai moralitas inilah yang menjadi daya penunjang bagi santri milenial, di samping kemampuan analisa teks-teks keislaman klasik yang diajarkan selama di pesantren,” ungkap

Yani menilai, dulu santri sering tersisihkan, Santri selalu diolok-olok santri oleh teman. Disebut santri budug lah, kampungan-lah dan lainnya.

Baca Juga:  Jalur Nagreg Diprediksi Bakal Padat, Polresta Bandung Siagakan Ratusan Personel

“Seiring perkembangan zaman, pandangan tersebut sudah berubah. Pesantren tak lagi diidentikkan dengan pilihan terakhir siswa yang tidak diterima di sekolah-sekolah negeri maupun perguruan tinggi,” kata Yani

Kini, sambung dia, di pesantren tak hanya diajarkan ilmu agama, tapi diajarkan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020. Bersama Santri Indonesia mandiri, Bersama Santri damailah negeri. Teruslah jadi generasi muda yang berakhlak dan mampu bersaing dengan perkembangan zaman. Mari kita wujudkan Islam yang sejuk dan cinta damai dalam kehidupan sehari-hari,” Pesan Yani. (Gin)