Hari Santri Nasional, Kemenag Purwakarta Berpesan Ini Buat Pondok Pesantren

JABARNEWS | PURWAKARTA – Mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, maka dari itu Hari Santri peringati pada tanggal 22 Oktober dalam setiap tahunnya.

Ditengah Pandemi Covid-19, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta, H.Tedi Ahmad Junaedi berpesan, agar pondok pesantren tidak menjadi klaster Covid-19 dengan meningkatkan kewaspadaan di masing-masing pesantren.

“Pesantren sangat rentan akan penyebaran Covid-19. Maka kewaspadaan harus selalu ditingkatkan,” Ucap Tedi, Pada Kamis (22/10/2020).

Baca Juga:  Prank Waria Demi Konten, Ferdian Paleka Cs Bakal Berurusan dengan Polisi

Untuk itu, Tedi meminta pondok pesantren lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan Covid-19.

Dirinya menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, Kemenag Purwakarta senantiasa terus berupaya memberikan semangat dan memberikan roh perjuangan santri sebagai agen perubahan.

“Peringatan Hari Santri di tengah pandemi Covid-19 memiliki makna yang sangat dalam, Artinya bagaimana kita memaknai kehidupan ini tapi tidak boleh menyerah. Santri Sehat Indonesia Kuat cukup membuat kita optimis bahwa dengan keberadaan santri cukup membuat bangsa ini terjaga dengan baik,” kata Tedi.

Baca Juga:  Kembangkan Cipanas Garut, CV Wulandari Siapkan Budget Rp 25 M

Dengan begitu, Tedi mengajak para santri mengkampanyekan disiplin penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kami mengajak para santri agar membantu pemerintah mengkampanyekan secara luas tentang penegakan disiplin protokol kesehatan itu, karena ulama dan santri, menjadi panutan masyarakat Purwakarta dalam banyak hal,” ucap Tedi

Pada dasarnya, lanjut dia, para santri memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat, agar tetap mematuhi anjuran pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 di kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  KPK Tahan Sekda Jabar Iwa Karniwa

“Para santri harus ikut kampanyekan ‘ingat pesan ibu’ efektif mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni menerapkan disiplin 3M. Disiplin 3M meliputi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kami terus ajak para ustad, ulama dan santri di wilayah Purwakarta ini agar menjadi agen perubahan dalam melawan Covid-19,” imbau Tedi. (Gin)