JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Jelang libur panjang pada pekan depan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat bakal melakukan rapid test terhadap karyawan objek wisata.
Hal tersebut sebagai antisipasi lonjakan wisatawan pada libur panjang sejak Rabu (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020). Rapid test itu pun sekaligus untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada tempat wisata.
Kepala Bidang Pariwisata Disparbud KBB David Oot mengatakan, karyawan objek wisata yang akan dilakukan rapid test terutama ialah karyawan di objek wisata yang berada di Lembang.
“Waktu awal dibuka kan hanya 10 persen, tapi kali ini kami akan rapid test terhadap 100 persen karyawan objek wisata,” kata David, Jumat (23/10/2020).
Dia mengklaim, objek wisata di Bandung Barat secara keseluruhan sudah siap menerima kunjungan wisatawan, terutama untuk objek wisata yang berada di sekitar Lembang. Disparbud, kata dia, sudah melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan.
“Kami sudah mengecek kesiapan mereka (pengelola objek wisata), terutama soal protokol kesehatan, karena sekarang kan masih pandemi Covid-19,” bebernya.
Selain penerapan protokol kesehatan, Disparbud juga menekankan kepada pengelola wisata agar kunjungan wisatawan masih dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas selama masa adaptasi kebiasaan baru.
“Kunjungan juga hanya 50 persen, tidak boleh lebih dari itu. Sudah diterapkan juga sejak pertama dibuka lagi sejak Juni lalu. Prediksi pasti akan ada peningkatan, tapi belum tahu berapa persen,” jelasnya.
Untuk mengamankan jalur wisata di Bandung Barat, pihak kepolisian bakal menerjunkan personel Satlantas Polres Cimahi. Hal tersebut mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan.
“Libur panjang nanti diprediksi akan ada peningkatan karena momennya libur panjang, hanya peningkatannya berapa banyak belum tahu,” ungkap KBO Satlantas Polres Cimahi Iptu Erin Heriduansyah.
Wisatawan yang menikmati libur di kawasan wisata Lembang biasanya didominasi oleh wisatawan asal Jakarta, Bekasi, Depok, bahkan Jawa Tengah.
“Beberapa bulan belakangan memang ada penurunan, lalu naik lagi, tapi kembali turun, ini dampak dari pandemi Covid-19,” kata Erin.
“Beberapa kali akhir pekan, arus wisata di Jalan Lembang itu lancar. Kalaupun ada kepadatan, tidak sampai menyebabkan penumpukan kendaraan,” katanya. (Yoy)
