Hadapi Bencana Hidrometeorologi La Nina, Ini Yang Dilakukan Ridwan Kamil

JABARNEWS | PANGANDARAN – Pemprov Jabar melakukan penguatan dalam melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota se-Jabar dalam menghadapi antisipasi bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina.

Hal ini dikatakan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dirinya meminta BPBD Provinsi Jabar dan BPBD kabupaten/kota mencari definisi, dampak, dan bagaimana merespons bencana hidrometeorologi karena La Nina.

“Jadi masyarakat sudah siap (saat fenomena La Nina hadir di Jabar). Terus tentunya karena ini tidak lazim, buat sejumlah skenario terburuknya seperti apa,” Kata Ridwan Kamil saat memberi arahan kepada BPBD Kabupaten/Kota se-Jabar di Kabupaten Pangandaran, Jumat (23/10/20) kemarin.

Baca Juga:  Viralkan Odading, Ridwan Kamil Hadiahi Ade Londok Ponsel Pintar

“Jika La Nina berdampak di Jabar, antisipasi kita itu seperti apa. Misal mengungsi. Mengungsi ke mana, kapasitasnya berapa,” imbuhnya.

La Nina ini merupakan anomali suhu muka air laut, di mana suhu di laut akan lebih dingin sampai bisa minus satu derajat celcius atau lebih. Dampaknya, terjadi peningkatan curah hujan.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Tak Pakai Masker Scuba dan Buff, Ini Alasannya

Ridwan Kamil juga menginstruksikan BPBD Kabupaten/Kota se-Jabar untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasinya. Hal itu bertujuan menekan potensi munculnya kerugian berupa harta maupun korban jiwa.

“Saat ini, BPBD hanya merespons apabila bencana terjadi. Tapi, antisipasi juga perlu mendapatkan perhatian. Agar potensi kerugian akibat bencana bisa ditekan,” ucapnya.

Menurut Ridwan Kamil, Pemprov Jabar pun menyiapkan cetak biru Jabar sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province). Budaya Tangguh Bencana Jabar ini akan ditanamkan kepada seluruh warga melalui pendidikan sekolah sejak dini hingga pelatihan.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Vaksinasi Sudah 80 Persen, Jawa Barat Siap Buat Vaksin Booster

“Kita tidak boleh berprinsip ada api dipadamkan. Tapi juga menyiapkan langkah-langkah antisipatif,” katanya.

“Tidak ada kata terlambat. Cetak cetak biru Jabar sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province) bisa menjadi warisan buat anak cucu kita,” tambahnya. (Red)