JABARNEWS | CIMAHI – Pada musim peralihan seperti sekarang ini tren kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) biasanya mengalami peningkatan. Ditambah dengan pandemi Covid-19, masyarakat diimbau untuk lebih waspada.
Demikian disampaikan Kepala Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi Romi Abdurakhman, melalui stafnya Eka Febriana, Kamis (22/10/2020).
“Selain tetap harus waspada terhadap Covid-19, saat pancaroba ini juga waspadai demam berdarah karena musim hujan itu banyak genangan air, dari situ populasi nyamuk meningkat,” katanya.
Berdasarkan data Dinkes Cimahi, hingga September 2020 tercatat ada 383 orang yang terkena kasus DBD. Dari jumlah tersebut, tiga orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Eka, peningkatan kasus DBD terlihat dari musim pancaroba pada tahun lalu. Pada akhir tahun kasus DBD mulai meningkat, dan puncaknya terjadi pada awal tahun. “Awal tahun ini kasusnya memang meningkat,” ucapnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, lanjut dia, Dinkes Cimahi mulai melakukan persiapan, seperti menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Dinkes Cimahi jiga memiliki konsep baru dalam melakukan PSN, yakni dengan dengan membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah. Kader tersebut ialah salah satu anggota keluarga di setiap rumah.
“Kalau pencegahan, pasti dilakukan sebelum penularan. Dari mulai sekarang digiatkan lagi PSN,” ujarnya.
Selain melalui PSN, Dinkes juga menyiapkan petugas fogging untuk memberantas perkembangbiakan nyamuk. Dinkes Cimahi jiga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dan kesehatan tubuh.
Caranya cukup mudah, yakni dengan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air. Apabila ada anggota keluarga yang terjangkit demam, segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Kemudian singkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air,” tukasnya. (Yoy)