Pelajar Tewas Terperosok Trotoar, Wali Kota Cimahi Tampik Kelalaian

JABARNEWS | CIMAHI – Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menampik ada kelalaian dalam proses pengerjaan trotoar dan drainase di Jalan Daeng Ardiwinata. Sebelumnya, trotoar di jalan itu ambruk sehingga seorang pelajar tewas terseret arus air di saluran drainase yang ada di bawahnya.

Menurut Ajay, semua proses pengerjaan drainase di Cimahi sudah sesuai spesifikasi. Dinas terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) maupun Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, rutin melakukan pemeliharaan.

Baca Juga:  Siswa SD Cigorowong Tasikmalaya Terpaksa Belajar dengan Ancaman Maut

“Tentu (sesuai spesifikasi). Dengan kejadian, ini tentunya kami langsung rapat dinas. Salah satunya mengantisipasi hal yang tak diinginkan ke depannya,” kata Ajay saat ditemui, Senin (26/10/2020).

Dia mengatakan, semua drainase yang menjadi tanggung jawab Pemkot Cimahi sudah tertutup dan hampir semuanya berfungsi sebagai trotoar atau akses khusus pejalan kaki. Untuk memastikan kondisinya, ia pun sudah mengintruksikan dinas terkait untuk memeriksa ulang seluruh drainase.

Baca Juga:  Kemenkominfo Terima Puluhan Laporan Aduan ASN, Ini yang Paling Banyak

“Semua kita periksa. PUPR dan DPKP terus kami dorong agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” imbuhnya.

Kepala Bidang Bina Marga DPKP Kota Cimahi Wilman Sugiansyah menambahkan, ukuran paket drainase yang dikerjakan pihak ketiga disesuaikan dengan kondisi jalan dan sudah dipertimbangkan dengan kondisi geografis di Kota Cimahi.

“Ukurannya tergantung kondisi dan sudah sesuai. Kita juga mempertimbangkan curah hujan di badan jalan. Drainasenya berfungsi dengan baik,” jelasnya.

Baca Juga:  Inilah Cara IPB Terima Ribuan Mahasiswa

Ditegaskan Wilman, pihaknya rutin melakukan pemeliharaan dan pengawasan drainase sekaligus dengan jalan. Dalam setahun, pihaknya menganggarkan sekitar Rp 1 juta untuk pemeliharaan dua item tersebut.

“Kami ada pemeliharaan rutin. Bila kondisi jalan rusak (dan drainase) langsung kita perbaiki. Kalau anggarannya dalam setahun sekitar Rp 1 juta,” pungkasnya. (Yoy)