Respons Kasus TMH, Wyata Guna Bandung Berikan Bantuan Disabilitas

JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Sosial melalui Tim Respon Kasus BRSPDSN Wyata Guna Bandung, didampingi oleh Pihak Kecamatan Cibeunying Kidul, Kelurahan Padasuka, Dinas Sosial Kota Bandung serta PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kembali menindaklanjuti respon kasus terhadap TMH di Kota Bandung.

Respon kali ini difokuskan pada pemberian bantuan uang tunai sebesar Rp3.000.000 dan Rp500.000 diberikan dalam bentuk barang kebutuhan TMH berupa pampers dan susu kaleng dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial RI.

Baca Juga:  Ingat! Hindari Ini Selama Operasi Patuh Toba 2020 di Deli Serdang

Menanggapi hal itu, Kepala BRSPDSN WyataGuna Bandung, Sudarsono mengatakan pemberian bantuan difokuskan pada upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok TMH, serta dilakukan asesmen guna melihat berbagai alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan usaha warung milik sang ayah agar terpenuhi kebutuhan keluarganya.

“Balai Wyata Guna memastikan bahwa Kementerian Sosial HADIR bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Sudarsono di Bandung, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga:  Tahun 2021, Pemerintah Buka Penerimaan Guru, Dokter, Bidan dan Perawat

“Tindakan respon kasus merupakan salah satu bentuk Program Atensi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan layanan sosial bagi disabilitas,” tambahnya.

Dia menjelaskan, bantuan diberikan berupa Paket Sembako yang meliputi beras 5 kg, minyak 2 liter, susu kental 4 kaleng, Indomie rebus 10 bungkus, gula 1 kg, wafer 2 bungkus serta keperluan pribadi TMH berupa pampers 1 dus.

“Untuk intervensi selanjutnya, pihak Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung akan memberikan pendampingan dengan memberikan Program Pemberdayaan Bantuan Usaha untuk menjaga kesinambungan kehidupan ekonomi keluarga TMH ke depannya,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Bubarkan PD Kebersihan, Ini Alasannya

Untuk diketahui, TMH adalah penyandang disabilitas Grahita/Cerebral Palsy yang mengalami disabilitas sejak lahir karena jalur oksigen ke otak mengalami penyempitan. TMH saat ini dirawat oleh ayahnya, Otjeng Saputra, yang merupakan pensiunan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (Rnu)