Kapolres Purwakarta Jalan Kaki Kawal Aksi Demo Mahasiswa

JABARNEWS | PURWAKARTA – Aksi unjuk rasa memprotes Omnibus Law, atau Undang-undang Cipta Kerja, dilakukan ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi di Kabupaten Purwakarta, pada Rabu (28/10/2020)

Aksi itu dimulai pukul 11.00 WIB, para mahasiswa melakukan long march dari pertigaan taman pembaharuan hingga kantor Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Dalam orasinya mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Purwakarta, untuk meminta kepada pemerintah pusat membatalkan pengesahan Omnibus Law.

Aksi puluhan mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian resor (Polres) Purwakarta.

Baca Juga:  Presiden Jokowi: Perang dan Pembantaian di Palestina Tidak Masuk Nalar dan Nurani

Terlihat Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana yang memimpin pengawalan itu, ikut berjalan kaki menuju kantor Pemkab Purwakarta.

Selain melakukan aksi long march, para mahasiswa juga memblokir jalan Sudirman dan kemudiannya menutup pertinggan BTN, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta serta jalan didepan gerbang kantor Pemkab Purwakarta.

“Ayo adik-adik jangan di tutup jalannya, kasian masyarakat yang mau melintas,” ucap Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana kepada salah satu mahasiswa.

Baca Juga:  Ingat, Warga Kota Bogor Dilarang Takbir Keliling Malam Ini

Dengan humanis Kapolres yang menjabat belum genap satu pekan itu terus mengimbau para demonstran agar melakukan aksi dengan damai dan tidak menggangu ketertiban umum.

Para mahasiswa yang menggelar aksi di depan kantor Pemkab Purwakarta, sehingga menutup jalan RE Martadinata dan membuat pengendara yang melintas di wilayah tersebut jengkel.

Beberapa ada yang menyalakan klaksonnya secara beramai-ramai, ada juga yang geleng-geleng kepala melihat kenyataan tersebut.

Didi (45) pengendara yang melintas juga menyesalkan aksi tutup jalan tersebut. Menurutnya aksi itu justru membuat masyarakat tidak simpatik, cenderung membuat orang lain menjadi kesulitan.

Baca Juga:  Gunung Sinabung Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 500 Meter

“Ini kan jalan umum, banyak kendaraan lewat jalan sini. Jadi harusnya jangan di tutup lah,” ucap Didi.

Bukan hanya Didi, pengendara lainnya juga mengeluhkan hal serupa.

“Kesal juga mas, sudah macet-macet begini, siang dan panas, lalu jalan ditutup. Mereka enggak mikirin dampaknya ke orang lain apa?” ujar seorang pengendara sepeda motor. (Gin)