Mau Liburan Ke Sari Ater Subang? Simak Ini

JABARNEWS | SUBANG – Dalam momentum long weekend, objek wisata Sari Ater Subang kebanjiran pengunjung dari berbagai daerah.

Direktur Sales Marketing PT Sari Ater, Dian Radian mengatakan, pengunjung yang datang ke Sari Ater Subang tersebut cukup mengerti dalam hal protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.

Terlebih lagi, pihak Sari Ater Subang melakukan pengawasan yang ketat dalam hal protokol kesehatan untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19 disana.

“Jadi kita persiapkan untuk libur panjang, tetap kita akan mengikuti sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dijalankan oleh pemerintah,” kata Dian Radian, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga:  Persyaratan Penumpang Kereta Api bagi Anak di Bawah Umur

Ia menjelaskan, di tempat tersebut juga telah disiapkan beberapa perlengkapan yang menunjang kepada protokol kesehatan, seperti alat cuci tangan dan pengecek suhu.

Saat memasuki gerbang masuk pengunjung diwajibkan untuk menjaga jarak dan menggunakan masker.

“Jadi kita setiap para pengunjung atau yang baik di hotel atau tempat rekreasi itu, harus selalu memakai masker, suhu dicek, terus kita harus ada selalu jaga jarak,” tuturnya.

Baca Juga:  Ini 14 Sasaran Operasi Zebra Jaya 2022, Catat Tanggal Operasinya

Sementara itu untuk fasilitas yang ada di tempat wisata terlihat masih tetap seperti yang sama, hanya saja untuk pengunjung di masa pandemi ini ada penurunan yang biasa di buka 24 jam, sekarang ini hanya sampai pukul 22.00 WIB dan juga pengunjung sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Melalui 3 Pilar, Iwa Harap Pemilihan Umum 2019 Sukses Kembali

Lebih lanjut dikatakan Dian, di hari biasa dulu mencapai 1000-2000 pengunjung, sekarang ini di masa covid sampai turun jauh sekali. Sementara untuk menghadapi libur panjang ini target 3 l-5 hari kedepan dari sekarang bisa mencapai 2000 pengunjung.

“Sekarang itu hanya buka sampai jam 10 malam, itu perbedaannya dengan yang dulu dan sekarang, juga untuk pengunjung berbeda dengan dari tahun sebelumnya karena untuk di Jakarta dan puncak masih PSBB,” tandasnya. (Red)