Pentingnya Protokol Kesehatan Bagi Jurnalis Di Lapangan

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Virus Corona (Covid-19) pertama kali terjadi di kota Wuhan, Cina pada bulan Desember 2019 lalu. Setelah itu dalam beberapa bulan saja, virus tersebut menyebar antar manusia begitu cepat di puluhan negara, salahsatunya termasuk Indonesia.

Gejala terinfeksi Covid-19 menyerupai gejala demam, flu, pilek dan batuk dan sakit tenggorokan. Pasien terpapar Covid-19 bisa mengalami demam tinggi, sesak nafas, nyeri bagian dada serta dapat membuat hilangnya rasa penciuman.

Dilangsir dari situs Independent Science News, ahli virolog Jonathan Lathan dan ahli biologis molekuler Allison Wilson dari proyek Bioscience Resource Project mengatakan bahwa berdasarkan penemuan mereka, Covid-19 pertama kali berasal dari sekelompok penambang di China pada tahun 2012 lalu.

Berawal terdapatnya enam orang penambang di Tambang Mojiang, Barat Daya Tiongkok, di Provinsi Yunan sakit setelah lebih dari 14 hari membersihkan kotoran kelelawar. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga:  Bupati di Aceh Diduga Menipu, 3 Saksi Ahli Sudah Berikan Keterangan

Lathan dan Wilson setelah menerjemahkan tesis sebanyak 66 halaman dari doktor medis China, Li Xu, yang merawat pada penambang dan mengirim sampel jaringan tubuh mereka ke Institut Virologi Wuhan untuk diteliti.

Dalam tesisnya, Li Xu yaitu dokter yang merawat para penambang itu menjelaskan bahwa para pasiennya mengalami demam tinggi, batuk kering, badan nyeri, serta beberapa di antaranya sakit kepala. Latham dan Wilson mengungkapkan bahwa hal-hal tersebut adalah gejala COVID-19 yang selama ini disosialisasikan di seluruh dunia.

Dari data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 RI, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 28 Oktober 2020 adalah 386.454 orang dengan jumlah kematian 13.512 orang. Data itu menimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 3,4%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19

Baca Juga:  Maling Bobol SMP di Purwakarta, 17 Laptop Senilai Ratusan Juta Hilang

Faktor resiko Covid-19 mudah menular, penyakit ini berisiko tinggi terhadap orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan menerapkan 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun) melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19, mendatangi lokasi keramaian seperti lokasi wisata dan pusat pasar.

Termasuk seorang jurnalis rentan terpapar Covid-19 tanpa disadari saat jurnalis tersebut melakukan peliputan disekitar lokasi rumah sakit menampung pasien Covid-19, lokasi keramaian seperti di lokasi wisata, pusat perbelanjaan atau berhadapan dengan narasumber yang terpapar Covid-19.

Untuk itu saat melakukan peliputan berita di lapangan, tempat keramaian atau dengan narasumber, seorang jurnalis jangan terlena dan selalu waspada terhadap Covid-19 dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun.

Perlunya seorang jurnalis untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M dari sebuah pengalaman dihadapi seorang jurnalis jabarnews.com melakukan konfirmasi dengan seorang narasumber di kantornya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga:  Jelang Nataru, Polisi Imbau ini Agar Rumah Ngak Kemalingan

Narasumber tersebut terkonfirmasi covid-19 dengan status orang tanpa gelaja (OTG) tidak menyatakan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 saat jurnalis melakukan konfirmasi seorang langsung.

Inilah resikonya seorang jurnalis bila melakukan konfirmasi dengan narasumber yang enggan menyebutkan dirinya positif Covid-19. Sementara jurnalis tersebut membutuhkan sumber sebagai bahan untuk berita sesuai dengan kode etik jurnalis.

Berkat mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M, jurnalis tersebut tidak terbukti terpapar Covid-19 setelah melakukan rapid test dan swab. Serdangkan narsumber tersebut terpaksa menjalani isolasi di rumah sakit selama 14 hari.

Perlu diketahui, Covid-19 bagaikan sebuah mata pena tanpa tinta, karena Covid-19 begitu tajam tanpa kelihatan dan bekas, namun dapat masuk dengan menusuk kedalam tubuh kita tanpa disadari yang mengakibatkan kita terpapar. (Ptr)