Masa Pandemi, Emak-emak di Cianjur Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Lakukan Ini

Laporan: Mamat Mulyadi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Di masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat emak-emak, warga Kampung Warungkiara RT3/9, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk melakukan berbagai aktivitas salah satunya berkebun hidroponik.

Ada yang berbeda di kampung ini, selama pandemi Covid-19, terlihat emak-emak warga setempat, mengisi kegiatan dengan meluangkan waktu untuk melakukan budidaya tanaman sayuran (berkebun) hidroponik. Puluhan polybag berjajar rapi di sejumlah pekarangan rumah dengan berbagai macam sayuran yang ditanam.

“Setiap hari selama masa pandemi aktivitas kami, emak-emak di kampung ini bercocok tanam sayuran berbagai macam dengan konsep hidroponik,” kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wijaya Kusumah, Santi, Jum’at (30/10/2020).

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat harus mengisi dengan hal positif dan jangan bermalas-malasan. Namun, tetap selalu mematuhi protokol kesehatan. Yaitu menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan memakai master.

Baca Juga:  Nasib Tak Jelas, Ribuan Buruh PT Dada Indonesia Bakal Ngadu Ke Kemenaker Dan Kedubes Korea

Santi mengungkapkan, daripada hanya diam tidak ada kegiatan lebih baik melakukan hal positif, salah satunya kegiatan berkebun menanam sayuran.

“Sayuran bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kita tidak perlu beli lagi,” ujar Santi.

Adapun jenis sayuran yang ditanam menggunakan polybag seperti, bayam, sawi, bawang, seledri, tomat, kangkung, cabai, terong, daun mentimun serta selada. Semua sayursn tersebut terbilang mudah ditanam dan cepat dipanen.

Dengan menggunakan polybag, jelas Santi, kegiatan berkebun tidak membutuhkan lahan yang luas dan bisa memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di rumah. Berkebun menggunakan polybag tergolong tidak rumit, cukup mudah, dan dapat dilakukan di lahan sempit sekalipun.

Baca Juga:  Kantor PDIP Cianjur Dilempar Bom Molotov

“Menanam sayuran di polybag terbilang praktis dan ekonomis kang,” jelasnya.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Cianjur, Ugan Saripudin mengatakan, saat ini sudah cukup banyak masyarakat yang menanam sayuran menggunakan polybag. Selain praktis, juga tida memerlukan lahan yang luas.

“Polybag dianggap lebih praktis dan tidak memerlukan lahan yang luas,” tuturnya.

Ugan menambahkan, menanam menggunakan polybag bisa menanam variasi tanaman lebih banyak, karena bisa disusun vertikal menggunakan rak, misalnya terbuat dari bahan bambu, kayu dan lainnya.

“Penggunaan polybag juga akan membuat lebih hemat dalam penggunaan pupuk,” jelasnya

Untuk perawatan tanaman akan lebih mudah. Karena sangat mudah dipindah-pindah, dan harga akan lebih murah daripada menggunakan pot. Bahkan, ada juga membuat polybag sendiri. Yaitu menggunakan sampah plastik bekas, dari kemasan sabun cuci, makanan ringan, dan lainnya.

Baca Juga:  Covid-19 Varian Delta ditemukan di Karawang, Ini Langkah Bupati Purwakarta

Polybag warnanya tidak selalu harus hitam. Ada juga warna biru ataupun putih. Tapi, pada umumnya, itu mayoritas (rata-rata) lebih mudah ditemukan warna hitam. Perlu diketahui, saat ini berkebun di lahan pekarangan rumah sudah menjadi aktivitas populer, apalagi di tengah masa pandemi.

Seiring berkembangnya teknologi, berkebun tidak lagi harus dilakukan oleh orang ahli ataupun harus memiliki lahan luas.

“Berkebun seperti ini bisa dijadikan salah satu aktivitas di rumah selama pandemi Covid-19 dan tentunya jika ditekuni akan mendapatkan hasil yang memuaskan,” tutupnya. (*)