JABARNEWS | JAKARTA – Selama masa pandemi Covid-19 sekarang ini, Dana Desa dinilai memiliki pengaruh besar dalam penanggulangan Covid-19 di berbagai Desa.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, menurutnya, Dana Desa dengan total Rp71,09 Triliun di tahun 2020 sekarang ini telah maksimal menangani Covid-19.
Ia juga mengatakan, setiap desa menjalankan program besar yang telah diselaraskan yaitu Desa Lawan Covid-19, membentuk Relawan Tanggap Covid-19, pembentukan Ruang isolasi Desa, Gerbang Desa dan kampanye hidup bersih.
“Ini ternyata berdampak sangat positif karena penularan Covid-19 di desa relatif sangat kecil dibanding grafik nasional, sekitar lima persen,” kata Gus Menteri, sapaan akrabnya belum lama ini.
Seletah Dana Desa dinilai sukses dalam penangan Covid-19 di desa-desa, pemerintah kini menggencarkan dua target besar, yang diantaranya; Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 yang belum diketahui pandemi ini akan berakhir.
Gus Menteri yang juga merupakan seorang Doktor Honoris Causa dari UNY ini memaparkan, Dana Desa tahun 2020 telah digunakan untuk Program relawan Desa Lawan Covid-19, Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD), pembangunan infrastruktur sebelum wabah Covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) mencapai Rp44 Triliun.
“Dana tersisa Rp29 Triliun dengan sistematika Rp11 Triliun nanti akan habis biaya BLT hingga Desember 2020,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Sisa anggaran sekitar Rp18 Triliun yang diminta oleh Gus Menteri, sesuai dengan Surat Edaran dipakai untuk PKTD Produktif.
Gus Menteri mencontohkan PKTD Produktif seperti penataan dan revitalisasi Desa Wisata. Jadi proyeknya gunakan PKTD yang libatkan warga miskin, pengangguran dan kelompok marjinal lain.
Yang digarap adalah Desa Wisata yang berarti ada pengurangan pengangguran dan peningkatan daya beli dan lokasi wisatanya menjadi bersih.
“Itu produktif. Atau Ketahanan Pangan yaitu lahan-lahan yang kosong digarap dengan PKTD,” imbuhnya.
“Kemendes PDTT menargetkan hingga Desember 2020 ini, bisa menyerap sekitar enam juta tenaga kerja dan kurangi pengangguran di desa” pungkas Gus Menteri. (Red)