Soal UU Cipta Kerja, Sri Mulyani: Menyesuaikan Pembangunan SDM

JABARNEWS | JAKARTA – Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja baru disahkan atau ditanda-tangani oleh Presiden Joko Widodo, pada Senin (2/11/2020).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menilai, UU Cipta Kerja masih sesuai dengan keadaan lingkungan usaha. Artinya kata dia, UU Cipta Kerja tidak akan merusak pada lingkungan hidup di Indonesia.

“Apakah kita akan merusak lingkungan ya tidak. Namun selain SDM yang baus lingkungan ekosistem kita juga harus tetep dijaga. Maka kita tadi bicara climate change, kita bicara kehutanan, bagaimana kita bersihkan sungai, bagaimana kita memperbaiki kualitas udara,” kata Sri Mulyani dalam acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga:  Segera Direlokasi ke Pasar Pelita, Lapak PKL di Kota Sukabumi Mulai Ditertibkan

Dia mengujarkan, lingkungan hidup juga diatur dalam UU Cipta Kerja untuk menyesuaikan pembangunan SDM yang telah dilakukan pemerintah selama ini.

“Jadi, ini konsen untuk lingkungan hidup. Karena, kalau lingkungan hidup tak baik sia-sia kita investasi SDM, kalau dia hidup di lingkungan jika lingkungannya tak baik dan tak bersih,” kata dia.

Sri Mulyani menjelaskan, UU Cipta Kerja tersebut semata-mata agar masyarakat bisa mudah membuka usaha tanpa dibebankan regulasi dan birokrasi. Sehingga, denga timbulnya usaha itu bisa menyerap tenaga kerja yang terus meningkat masif di masa pandemi.

Baca Juga:  Hati-hati Warga Cianjur! Banyak Modus Penipuan Lowongan Kerja ke Luar Negeri

“Kita harus mampu berfokuskan bagaimana menciptakan kesempatan kerja yang baik, maka lingkungan untuk berusaha harus baik. Dan ini bukan kita berpihak pada kapitalis dan tidak berpihak pada rakyat, sama-sama, karena sama-sama kebutuhannya,” ucapnya.

Di samping itu, UU Cipta Kerja ini juga sekaligus untuk menjawab pertanyaan ekonom yang melihat tingkat kemudahan berusaha Indonesia masih rendah. “Jadi sekarang kita ingin mengusahakan perbaikan lingkungan usaha melalui omnibus law cipta kerja adalah dalam rangka menjawab, apa yang sudah dianalisa, diagnosa, dan dibahas bertahun-tahun mengenai ekonomi Indonesia ini,” katanya.

Baca Juga:  Gegara Ini, Shin Tae-yong Pulangkan Dua Pemain Timnas U-19

“Bagaimana kita bisa menciptakan iklim indonesia yang Easy of Doing Business-nya efisien, yang diuntungkan rakyat semuanya. Karena rakyat bisa mendapatkan lingkungan usaha yang mudah, sehingga semuanya bisa inovatif produktif, tanpa diberatkan oleh birokrasi dan regulasi,” pungkas dia. (Red)