Bupati Cirebon Terjun ke Desa Pastikan Warganya Terapkan Protokol Kesehatan

JABARNEWS | CIREBON – Bupati Cirebon H. Imron melakukan monitoring langsung di Desa Krandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, untuk memastikan warganya menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

Dalam monitoring tersebut, Bupati mengaku mengapresiasi warga Krandon yang telah memetuhi anjuran pemerintah dengan cara menerapkan protokol kesehatan, terutama menerapkan 3M.

“Saya bangga, banyak masyarakat yang sudah mengikuti 3 M,” katan H. Imron. Jumat (06/11/2020)

Untuk mengapresiasi warga yang sudah taat dan menerapkan protokol kesehatan, Imron memberikan hadiah langsung. Sedangkan untuk warga yang tidak menggunakan masker, pihaknya hanya memberikan teguran, untuk tidak mengulanginya kembali.

Baca Juga:  Begini Strategi Jabar Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

“Bahkan Kecamatan Talun ada inovasi baru, yaitu mengirimkan surat kepada warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Eni Suhaeni mengatakan, bahwa jumlah penderita Covid-19 di Kabupaten Cirebon masih terus bertambah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong desa-desa, untuk melakukan gerakan bersama, agar memastikan warga menerapkan protokol kesehatan.

“Salah satunya, yaitu dengan melakukan razia, seperti yang dilakukan di Kecamatan Talun dan Beber,” katanya.

Baca Juga:  Dari Arab Saudi, Habib Rizieq Akan Datangi Karawang, Subang dan Purwakarta

Hingga hari ini, lanjut Eni tercatat sebanyak 1.276 warga Kabupaten Cirebon yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun menurut Eni, Cirebon sudah tidak lagi masuk zona merah, namun zona orange.

“Zona ini masuk dalam kategori resiko sedang. Walaupun begitu, penularan covid 19 di Kabupaten Cirebon masih saja terjadi, “katanya.

Eni juga menuturkan, hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan swab test terhadap 27.500 warga Kabupaten Cirebon, dari target swab sebanyak 30ribu orang.

Baca Juga:  Bantah Kasus Dugaan Penipuan IPDN, Ini Pengakuan Neng Supartini

“Sehingga masih ada sisa, sekitar 2.500 swab lagi,” kata Eni.

Untuk saat ini, pihaknya sedang melakukan swab massal terhadap petani dan nelayan. Untuk dua kelompok tersebut, ia menargetkan bisa melakukan swab terhadap 1.300 orang.

“Hingga saat ini, target itu belum bisa tercapai karena banyak petani dan nelayan yang enggan dilakukan swab. Sehingga untuk bisa mencapai target tersebut, membutuhkan waktu yang lama,” katanya. (Arn)