Waspada! Ancaman Pohon Tumbang di Kota Bandung, Ini Lokasinya

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung kembali mengingatkan warga, untuk waspada pohon tumbang saat puncak musim hujan. Terlebih lagi, fenomena La Nina biasanya hujan turun disertai angin kencang.

Kepala DPKP3 kota Bandung, Dadang Dharmawan menyampaikan sejumlah kawasan dan ruas jalan di kota Bandung memang patut diwaspadai terkait ancaman pohon tumbang.

Beberapa jalur seperti jalan Soekarno-Hatta bagian timur, jalan Cimandiri, banyak di jumpai pohon yang cukup besar. Meski banyak yang masih berusia muda, tapi tetap berpotensi tumbang manakala hujan disertai angin kencang.

“Kalau jumlah kita belum ada data, tetapi jalur-jalur yang harus di waspadai seperti di Soetta, itu ada pohon-pohon katapang yang cukup besar dan tinggi. Sebagian sudah di pangkas sebelum musim hujan agar beban tidak terlalu berat,” jelas Dadang, dilansir dari Prfm, Kamis (5/10/2020)

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Pengelolaan Cekungan Bandung dapat Dukungan dari Pemerintah Pusat

Untuk ruas jalan Cipaganti, Dadang menjelaskan pohon yang mendominasi adalah jenis mahoni dengan tingkat kerawanan patah dahan, bukan tumbang. Petugas DPKP3 sendiri sudah melakukan upaya pemeliharaan terhadap pohon yang rantingnya mulai keropos.

“Di Cipaganti rata-rata usia pohonnya sudah di atas 30 tahun bahkan sampai 50 tahun. Tetapi di beberapa jalur lain, usia pohon ada yang baru 3 sampai 5 tahun tetapi tetap rawan,” jelasnya.

Baca Juga:  Masih Sepi Pelanggan, PDAM Genjot Program SPAM Gedebage

Selain Soekarno-Hatta dan Cipaganti, Dadang menambahkan sejumlah daerah di pusat kota Bandung, seperti Cimandiri, Progo, LL.R.E Martadinata (Riau) juga patut di waspadai. Sejumlah pohon berbagai jenis seperti angsana, tanjung, kersen sudah besar.

“Nah, kalau jalan Riau banyaknya pohon tanjung dan kersen yang sudah besar. Karena sudah pada besar, rimbun, jalur itu harus hati-hati juga. Intinya, saat hujan deras disertai angin kencang, jangan berhenti atau parkir di bawah pohon atau tiang listrik,” kata Dadang.

Untuk kawasan jalan Ir. H. Juanda, Dadang mengatakan pihaknya sudah melakukan pemabgkasan dan pemeliharaan terhadap pohon jenis damar dan mahoni, yang mendominasi di jalur tersebut. Sementara di kawasan Diponegoro, Jalan Ambon dan Seram, banyak terdapat pohon jenis Angsana.

Baca Juga:  Bacaleg Asal Cianjur Ini Berikan Edukasi Literasi Pada Pelaku UMKM, Ini Tujuannya

Meski demikian, Dadang mengaku saat ini kesulitan untuk mendapatkan bibit pohon Angsana yang berasal dari bijinya. Sebab, jenis pohon tersebut kebanyakan mendapatkan bibitnya yang menggunakan metode stek, sehingga usia pengeroposannya lebih cepat.

“Di depan Dispusip (Jl. Seram), Disdukcapil (Jl. Ambon) banyaknya pohon angsana. Kita ganti dengan mahoni karena sekarang ini agak sulit (bibit) Angsana dari biji. Kalau stek umurnya tidak bisa lama, 15 tahun sudah keropos dan tumbang,” pungkasnya. (Red)