Satgas Sebut Mini Lockdown Lebih Cepat Tekan Kasus Covid-19

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mini lockdown terbukti lebih cepat menekan kasus corona. Konsep mini lockdown sama dengan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), di mana hanya membatasi aktivitas di lingkup kecil yang menjadi sumber penularan Covid-19.

“Daerah-daerah tertentu yang lebih kecil, apakah itu di kecamatan atau bahkan kelurahan yang memang dari mana asal kasus itu berada dan dikendalikan mobilitas pendudukanya dan aktivitasnya di situ. Ternyata lebih cepat berhasil (kendalikan corona),” jelas Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).

Baca Juga:  Angin Terasa Berhembus Kencang di Bandung, Ini Kata BMKG

Menurut dia, konsep mini lockdown ini sudah diterapkan di Jawa Barat dan berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di kawasan-kawasan tertentu. Atas dasar itulah, Presiden Jokowi juga mendorong daerah-daerah lainnya menerapkan PSBM yang fokus menangani di titik sumber penularan.

“Dengan kita mengendalikan seperti itu, maka daerah lain sekitarnya masih di kabupaten/kota yang sama atau provinsi yang sama tidak harus melakukan pembatasan berskala besar seperti yang lainnya mengingat kita harus menangani masalah pada titiknya,” tuturnya.

“Bila titik itu selesai maka daerah aktivitas sekitarnya pun tidak terjadi penularan dari titik penularan tersebut,” sambung Wiku.

Baca Juga:  Hari Ini Kelulusan Siswa SMA/SMK Diumumkan Secara Online

Pada kesempatan yang sama, Wiku juga menekankan disiplin protokol kesehatan adalah kunci mencegah penularan virus corona. Berdasarkan hasil penelitian jurnal Internasional, menjaga jarak dapat mengurangi risiko penularan hingga 85 persen.

“Paling utama menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan resiko penularan sampai dengan 85 persen,” kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).

Dari hasil penelitian yang sama, mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko 35 persen. Adapun memakai masker kain dapat menurunkan risiko terpapar 45 persen, sementara masker bedah sebanyak 70 persen.

Baca Juga:  Warga Purwakarta Hati-hati Lintasi Jembatan Cilalawak, Ini Katanya

“Jadi ini adalah angka yang cukup besar untuk menurunkan angka penularan,” ucapnya.

Menurut dia, pelaksanaan protokol kesehatan akan efektif apabila dilakukan secara kolektif dan kesehatan. Untuk itu, Wiku meminta masyarakat saling mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Jadi apabila kita sendiri sudah bisa patuh terhadap protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan kepada orang lain agar bisa mematuhi protokol kesehatan seperti kita,” jelas dia. (Red)