Dedi Mulyadi Temukan Bocah Hidup Sebatang Kara di Gubuk Bersemak Belukar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Gelap gulita menyelimuti malam di pinggiran kampung di Purwakarta, Jawa Barat. Sekitar pukul 00.30 dinihari, masih ada seorang anak yang hidup sebatang kara tengah mengais sampah untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Malam yang hening disertai hembusan angin pegunungan, lalulalang kendaraan pun sudah sepi, namun pada saat itu bocah laki-laki itu yang tangan kanannya memegang alat pengais sampah, disertakan membawa karung bekas, secara kebetulan di temukan oleh Dedi Mulyadi.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang tidak sengaja melewati daerah itu sontak menghentikan laju kendaraanya saat melintasi wiliyah yang sudah sepi itu. Dengan penasarannya, Dedi mulyadi pun menghinggapinya untuk bertanya lebih kepada bocah pemulung itu.

Baca Juga:  Inilah 7 Zona KTR di Purwakarta

“Sedang nyari apa? Dia jawab sedang memungut sampah plastik. Lalu saya tanya rumahnya dimana? Dia jawab gak punya rumah,” kata Dedi Mulyadi menceritakan pertemuan malam itu dengan bocah pemulung tersebut.

Dengan awal pembicaraan itu, Dedi Mulyadi pun terpicu rasa penasarannya untuk berbincang lebih jauh, hingga kemudian bocah yang bernama Caswara berusia 10 tahun itu diketahui berasal dari Cipeundeuy, Kabupaten Subang.

Lebih lanjut dalam perbincangannya, Caswara mengaku mencari makan dan tinggal sendiri di satu saung di tengah rawa dan semak belukar. Penasaran dengan pengakuan bocah itu, Dedi Mulyadi lalu mengantarkan Caswara ke saung yang disebut menjadi tempat tinggalnya selama ini.

Untuk menuju saung itu jalannya berliku-liku. Dan benar saja saung itu terletak di tengah rawa dan semak belukar. Suasananya terasa sepi dan hening. Saung itu terlihat seadanya. Hanya berupa tonggak-tonggak kayu bekas dengan atap terpal plastik bekas. Lantainya tanah.

Baca Juga:  Pemilu 2024, Unisba Nyatakan Sikap: Satukan Tekad Selamatkan Demokrasi

Caswara mengaku selama ini ia tinggal sendiri, siang malam di saung butut itu. Untuk menghindari gigitan nyamuk karena begitu banyak nyamuk beterbangan di dekat saung, ia membakar kardus bekas yang biasa dipakai menyimpan telur. Untuk menghindari dingin angin malam terutama saat hujang mengguyur, ia menyelimuti tubuhnya menggunakan karung bekas.

Dari pertemuan dengan bocah pemulung itu, menurut Dedi, yang paling berkesan baginya dalah tubuh dan pakaian yang dikenakan oleh Caswara terlihat bersih.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini 10 Januari 2023

“Umumnya kan pemulung itu tubuh dan pakaiannya kotor tapi bocah ini justru tubuh dan pakaiannya bersih,” kata Dedi.

Setelah ditelisik lebih jauh, ternyata Caswara sering mandi dan mencuci di hulu sungai di daerah itu, sehingga tubuh dan pakaiannya bisa tetap bersih.

Dedi Mulyadi lalu mengajak Caswara ke kediamannya. Selanjutnya Dedi Mulyadi bakal mendatangkan guru untuk mengajari Caswara karena masih dalam usia didik.

Selain itu, bocah pemulung itu kini diangkat menjadi adik angkat Maula Akbar, anak pertama Dedi Mulyadi.

“Anak itu harus sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak. Nanti akan saya urus sampai menjadi orang,” kata Dedi Mulyadi. (Red)