Tak Bisa Rekrutmen, Dispangtan Purwakarta Keluhkan Kurangnya Penyuluh Pertanian

JABARNEWS | PURWAKARTA – Saat ini, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Kabupaten Purwakarta masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Bahkan tak sedikit penyuluh masih merangkap dengan desa lainya.

Tercatat, jumlah penyuluh yang statusnya ASN maupun tenaga harian lepas (THL) hanya 85 orang. Padahal, idealnya satu desa/kelurahan memiliki satu tenaga penyuluh.

Kabid Sumber Daya Pertanian Hadiyanto Purnama mengatakan, tak menampik hal itu. Saat ini, kata dia, ada penyuluh yang masih memegang sampai lima desa. Padahal, idealnya satu desa dipegang sama satu penyuluh.

Baca Juga:  Masyarakat Sunda Tersakiti, Paguyuban Asep Bereaksi Keras: Yang Terhormat Arteria Dahlan

Namun, kata Hadiyanto, karena Purwakarta kekurangan, maka tenaga penyuluh yang ada perannya sangat dimaksimalkan.

“Di kita ini, ada 192 desa dan kelurahan. Tapi, tenaga penyuluh yang ada baik ASN maupun THL hanya 85. Sehingga, dilihat dari angka kekurangannya sangat banyak,” ucap pria yang akrab disapa Hadi.

Dengan kondisi ini, lanjut dia, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Apalagi, rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini tidak bisa dilakukan pemerintahan kabupaten. Mengingat, belum ada payung hukumnya.

Baca Juga:  Massa di Purwakarta Ngamuk, Hajar Pencuri Kambing Modus Kasih Racun

Jadi, kata dia, yang bisa melakukan rekrutmen yaitu pemerintahan provinsi dan Kementerian Pertanian. Tetapi, sudah tiga tahun terakhir ini tidak ada penambahan bagi tenaga penyuluh. Terakhir, penempatan penyuluh itu dilakukan pada 2017 yang lalu.

Untuk itu, keberadaan tenaga penyuluh itu dimaksimalkan. Terutama, dalam pelayanan kepada petani. Sebab, salah satu kunci keberhasilan pertanian berada di pundak tenaga penyuluh lapangan sebagai ujung tombak.

Baca Juga:  Kota Bandung Optimis Ulangi Tren Positif Partisipasi Politik di Pemilu 2024

Sementara itu, Kasi Penyuluhan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sunardi mengatakan saat ini jumlah penyuluh ada 85 petugas.

Terdiri dari, 24 orang THL yang diangkat oleh Pemrov Jabar. 28 orang, THL yang diangkat oleh Kementerian Pertanian. Serta, 33 orang lain penyuluh yang sudah jadi ASN.

“Tahun ini, lima penyuluh kita pensiun. Tahun depan, seorang penyuluh pensiun. Jadi, semakin kurang saja jumlahnya,” ujarnya. (Gin)