DPKPB: Purwakarta Waspadai Bencana Hidrometeorologi

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat, bakal meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi misalnya angin kencang, banjir, dan longsor. Di mana sebagian wilayah Kabupaten Purwakarta dipetakan sebagai daerah rawan bencana tersebut.

“Sesuai arahan dari provinsi dan Ibu Bupati Purwakarta, maka kami siap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi,” ujar pria yang akrab disapa Wibi, pada Rabu (11/11/2020).

Karena itu, sambung dia, peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana harus ditingkatkan. Sehingga ketika terjadi bencana semua pihak bisa dengan cepat merespon dan menanggulanginya.

Baca Juga:  Geger Kemunculan Komunitas Negara Rakyat Nusantara

“Kami beserta seluruh stakeholder dan relawan siap selama 24 jam, apabila suatu saat diperlukan. Kita akan siap membatu dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Purwakarta dalam hal penanggulangan bencana,” ucapnya.

Wibi menambahkan, untuk seluruh warga Purwakarta agar senantiasa mengenali lingkungan di sekitar, apakah lingkungan itu berpotensi mengakibatkan bencana atau tidak.

“Momen ini menjadi sarana memperkuat kesiapasiagaan menghadapi bencana baik dari sisi personel maupun sarana dan prasarana. Jika terjadi bencana segera lapor ke RT, RW maupun Desa, sehingga kerugian tidak akan terlalu besar jika kita sigap,” kata Wibi.

Diakui Wibi, pihaknya mulai memetakan wilayah rawan pergerakan tanah yang masuk dalam tiga zona, yaitu hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), kuning (kerentanan gerakan tanah sedang) dan zona merah (kerentanan gerakan tanah tinggi).

Baca Juga:  Ini Kronologi Perundungan Siswa di Cianjur: Korban Disuruh Sujud sambil Cium Kaki

“Yang paling kami waspadai adalah zona merah dan kuning,” kata dia.

Wibi menyebut untuk wilayah zona merah tersebar di sejumlah desa di 13 dari 17 kecamatan yang ada. Yakni Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota.

Sementara wilayah masuk dalam zona kuning berada di dua kecamatan, Babakan Cikao dan Bojong.

“Kalau kategori sedang-rendah di Kecamatan Campaka dan Bungursari,” ujar Wibi.

Ia menyebut jika melihat peta seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi.

Baca Juga:  Asik! Tunjukan KIA Dapat Promo Hingga Potongan Harga di 20 Lembaga

“Kami telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, termasuk relawan dari forum relawan penanggulanga bencana dan pramuka,” kata Wibi.

Selain pasukan, ia juga mengaku telah menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana alam, diantaranya perahu karet, alat selam, alat berat yang dibantu dari dinas teknis, dapur umum, termasuk tim dan peralatan kesehatan.

“Ini sebagai antisipasi, mudah-mudahan bencana alam tidak terjadi. Terpenting Kita harus jaga alam, maka alam pun akan menjaga kita,” pungkasnya. (Gin)