Dua Kampung di Cianjur Keluhkan Bau Menyengat Yang Bersumber dari IPAL

JABARNEWS | CIANJUR – Warga Kampung Nyangkewok RT1/2, dan Kampung Parabon RT2/2, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber mengeluhkan bau menyengat dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) septic tank yang kini bocor.

Informasi yang dihimpun, ukuran IPAL tersebut dengan kedalam sekitar tujuh meter, dan panjang dan lebar sekitar 10×4 meter. Kini, terbengkalai kurangnya pemeliharaan. Hingga dikeluhkan warga setempat.

Warga mengeluhkan pembangunan IPAl yakni program air limbah kawasan Citarum Harum tahun anggaran (TA) 2019, dengan anggaran sekitar Rp600 juta melalui dana Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Beberapa warga menjadi korban dampak bau IPAL saat ini dekat lokasi rumah yakni Amur (52), H. Jamhuri (60), Eros (50), Dadan (54), Mimin (55), Aan (37), dan warga lainnya dua kampung di desa tersebut.

Baca Juga:  Hari Jadi Polantas ke-66 di Purwakarta, Begini Pesan AKBP Suhardi Hery Haryanto

Amur (52) warga setempat mengatakan bila sudah memasuki musim hujan selalu tercium bau tak sedap. Itu sampai ke dalam rumah terasa, apalagi di luar.

“Jangan dibiarkan terbengkalai atau mangkrak seperti ini tidak terurus. Mungkin sudah bocor sehingga limbahnya keluar,” ujar Amur, saat ditemui di lokasi, Rabu (11/11/2020).

Ia menilai, saat ini kondisi pondasi sudah rusak alias bocor. Kata Amur, jika saat musim hujan, selain bau menyekat banjir juga kerap mrendam rumah warga yang dikarenakan air sungai naik.

Baca Juga:  Yuddy Renaldy Dinobatkan Jadi Top Regional Banker 2021

“Warga berharap ada perbaikan secepatnya. Jangan sampai bocor, istilahnya ada perawatan serius dari pihak desa, karena gak kuat bau IPAL tercium menyengat,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Karangnunggal, Muhammad Zamzam Mubarak mengatakan sebelumnya pernah terjadi bencana, tahun 2020 awal. Sehingga berimbas atau menyebabkan saluran lokasi IPAL dibangun rusak atau bocor.

“Bahkan sampai sekitar 116 KK dan 25 rumah warga rusak. Mugkin, dampak dari bencana sehingga bocor kini dikeluhkan warga,” katanya.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Kamis 20 Oktober 2022

Lebih lanjut, Zamzam menjelaskan, itu program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) atau Citarum Harum tahun 2019. Dan, anggaran mencapai sekitar Rp500 juta.

“Untuk solusi dan mengantisipasi sudah berbicara sama pihak perwakilan PUPR Kabupaten Cianjur, untuk penanganan awal mungkin hanya membuat benteng tembok, dan sudah dibangun habis Rp5 juta”

“Bila tidak ada bantuan dari dinas terkait, mungkin rencananya akan dibangun benteng memperbaiki yang rusak. Rencananya anggaran sudah disiapkan sekitar Rp10 hingga Rp15 juta,” terang Zamzam. (Mul)