Tingkat Kepatuhan Warga Menurun, Kota Bandung Mulai Darurat Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Tingkat kepatuhan warga Kota Bandung dalam menerapkan protokol kesehatan mengalami penurunan. Hal itu terjadi seiring dengan kebijakan Pemerintah Kota Bandung dalam merelaksasi berbagai sektor.

Dalam Rapat Terbatas Forkopimda Kota Bandung terkait evaluasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), terungkap bahwa dari periode I ke periode II terjadi penurunan tingkat kepatuhan sebesar 2,08 persen.

“Kepatuhan warga dari periode II ke periode III hingga 12 November 2020 ini mengalami penurunan sebesar 8,24 persen,” kata Wali Kota Bandung Oded M Danial, Jumat (13/11/2020).

Di sisi lain, menurut dia, tingkat keterisian fasilitas kesehatan per 12 November 2020 sudah mencapai 87,36 persen. Dari total fasilitas sebanyak 704 tempat tidur (TT), sebanyak 613 telah terisi.

Baca Juga:  Kasus HIV-AIDS di Purwakarta Meningkat, Kebanyakan Menyerang Usia Produktif

“Ada peluang tambahan di RSKIA 36 TT dan 60 TT di RS lainnya di Kota Bandung. Jadi, total ada peluang untuk bisa menambah 96 TT ini akan kami upayakan,” terang Oded.

Dari sisi pemeriksaan Covid-19, Pemkot Bandung sudah mencapai 1.60 persen specimen (48.118) untuk rapid test, sedangkan metoda swab test sudah mencapai 1.37 persen (41.202).

Hasil evaluasi lainnya, Kota Bandung saat ini berada pada zona resiko sedang, dengan reproduction rate per 12 November 2020 di angka 0.86. Hasil ini masih di bawah angka 1, yang menunjukan bahwa pandemi Covid 19 ini masih terkendali.

Baca Juga:  Ombak Pantai Citepus Istiqomah Sukabumi Gulung Wisatawan, Satu Selamat dan Satu Hilang

Per 12 November 2020, tercatat kasus terkonfirmasi aktif Covid-19 berjumlah 309 orang. Total kasus Covid-19 mencapat 2.327 orang dengan angka yang sembuh sebanyak 1.920 orang.

Dari total kasus yang ada, 98 orang meninggal dunia, di mana 63.39 persen di antaranya terjadi karena memiliki penyakit penyerta (komordbid), mayoritas diabetes mellitus dan penyakit jantung.

“Rata rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun. Kasus konfirmasi aktif covid 19 di Kota Bandung ini terjadi pada rentang kelompok usia 20-25 tahun,” ucap dia.

Baca Juga:  Majalengka Diguncang Gempa, Belum Ada Laporan Kerusakan Atau Korban

Menurut Oded, hal itu mengindikasikan bahwa penyebaran Covid-19 yang masuk ke rumah tangga diakibatkan lantaran salah satu anggota keluarga berkegiatan diluar.

“Jadi klaster keluarga ini masih mendominasi. Oleh karena itu, Mang Oded mengingatkan untuk terus menerus menjaga protokol kesehatan dimanapun kita berada,” katanya.

Dari hasil evaluasi tersebut, Oded memutuskan bahwa Pemkot Bandung belum berencana menambah relaksasi di berbagai sektor. “Jadi angka kita mulai darurat, khawatir sampai ke darurat, ya kita jaga-jaga,” kata dia. (Yoy)