Disiplin Protokol Kesehatan Cegah Gelombang Kedua Pandemi Covid-19

JABARNEWS | JAKARTA – Dunia saat ini sedang dihadapkan pada fenomena gelombang kedua pandemi Covid-19. Gelombang kedua adalah tren kenaikan kasus yang kembali memuncak setelah mengalami kurva penambahan kasus yang melandai.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk waspada.

“Bahwa lonjakan kasus, merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19,” jelasnya saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, belum lama ini.

Baca Juga:  PKS Jabar Minta Pemerintah Segera Batalkan Kenaikan Harga BBM

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala Covid-19 akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5-6 hari dari terpapar virus corona atau paling lama setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit.

Pada umumnya, ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19, yakni asimtomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun dan presimptomatik, yang berarti orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi.

Wiku juga merujuk pada tiga penelitian, yaitu dari Kronbichler et al pada 506 pasien dari 36 studi (2020), He et al pada 50 pasien dari 114 studi (2020), dan Yu et al pada 79 pasien dari tiga rumah sakit di Wuhan, Cina, pada 2020. Ketiga penelitian itu menyatakan kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah populasi berusia muda dan berpotensi menulari orang-orang sekitarnya.

Baca Juga:  Panen Perdana, Iwa: Program Desa Asuh Bukan Seremonial Semata

“Hal ini fenomenanya juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat bukan berarti terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit,” tambah Wiku, dilansir dari laman Satgas Covid-19.

Baca Juga:  Tiga Pelaku Kasus Judi Online Diamankan Polres Cianjur, Begini Modusnya

Karenanya, ia meminta masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan karena efektivitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Saya imbau masyarakat jangan lengah karena pandemi masih berlangsung, dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah, dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 sampai sekarang,” tutur Wiku. (Red)