Keren, Di Subang Ada Satgas Cantik Yang Selalu Tabah Tangani Covid-19

JABARNEWS | SUBANG – Dari puluhan petugas yang tergabung dalam Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Subang ada satu petugas yang banyak mencuri perhatian.

Hastuti Sukma Sari namanya. PNS yang bekerja di Bidang Pencegahan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Subang ini sejak April terlibat langsung dalam upaya deteksi dini dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Hastuti, harus berhadapan dengan banyak orang yang tidak menutup kemungkinan diantara mereka reaktif dan atau positif Covid-19. Dia terlibat dalam tes Rapid dan Swab warga dan pejabat.

“Sudah 13 tahun saya tugas di P2P Dinkes Subang. Setelah Pandemi Covid-19 dari April bergabung dengan tim yang bertugas memeriksa rapid dan Swab,” kata Hastuti.

Keterlibatan Hastuti dalam penanganan virus Corona yang melanda hampir seluruh belahan dunia itu, kerap menjadi kekhawatiran dua anak dan suaminya. Maklum saja, Covid-19 yang banyak ‘memakan korban’ ini belum ditemui obatnya.

Baca Juga:  Duh! Tambang Galian C di Pangandaran Banyak yang Belum Miliki Izin

“Secara tidak langsung, keluarga khawatir juga. Tapi karena sudah resiko tugas, mau tidak mau mereka mendukung,” terangnya.

Dukungan keluarga terhadap aktivitas Hastuti harus dibayar ‘mahal’ Hastuti. Perempuan yang tinggal di Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang itu harus memastikan dalam keadaan steril sebelum pulang ke rumah dan bercengkerama keluarga.

Usai melakukan tes swab atau rapid, Hastuti mewajibkan diri untuk langsung bersih-bersih di lokasi kegiatan. “Kalau enggak, begitu sampai rumah, aku langsung masuk ke kamar mandi. Semua pakaian diganti, direndam dengan disinfektan, bersih-bersih sampai bener-bener steril baru ketemu sama keluarga,” terangnya.

Belum sampai disitu, Hastuti juga harus menjalani tes rapid setiap pekannya dan tes swab setiap bulannya. Ini untuk memastikan, Hastuti dan seluruh petugas aman dari penularan Covid-19

Baca Juga:  Usai Santap Besek Tahlilan, Puluhan Warga Gempolsari Subang Keracunan

Menjadi petugas yang bergabung dengan tim tes Rapid dan Swab berpotensi tertular dan pulang membawa virus. Bukan hanya kepada sendirinya, namun bisa menyebar ke keluarga.

Namun begitu, tidak membuat Hastuti menyerah. Sebaliknya dia mengaku bangga bisa menjadi bagian dari upaya penyelamatan warga dari tertularnya virus Corona ini.

“Memang sangat rentan sekali, makanya kita sendiri yang benar-benar harus sefty. Tapi aku tetap bangga, karena bisa membantu dengan mendeteksi dini atau upaya pencegahan tertular covid. Ini seperti misi kemanusian,” terangnya

Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Subang setiap harinya terus mengalami penigkatan. Hingga Sabtu (14/11/2020) kasus Covid-19 di Kabupaten Subang tembus sebanyak 422 orang. Penambahan juga terjadi pada angka kematian. Satgas Covid-19 merilis sebanyak 30 orang meninggal dunia

Baca Juga:  Lagi, Pejabat Pemkab Bandung Barat Meninggal Positif Covid-19

Sementara itu, dari 422 orang ini, sebanyak 370 terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan sembuh dan 22 orang masih dalam proses isolasi, baik di Rumah Sakit maupun isolasi andiri di rumah masing-masing.

Namun demikian, angka kesembuhan kasus Covid-19 di Kabupaten Subang cukup tinggi. Dari 142 orang itu sebanyak 365 dinyatakan sembuh dan 17 orang lainnya masih menjalani isolasi.

“Kita enggak tahu pandemi Covid-19 ini kapan selesai. Kita harus memastikan, kalau kita aman dan sehat. Kita harus benar-benar meerapkan Protokol kesehatan, dengan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” pungkasnya. (Red)