Lewat Program Kampung Ramah Anak, Wujudkan Purwakarta Jadi KLA

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pemerintah Kabupetan Purwakarta terus berupaya mempersiapkan diri menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) salah satu lewat program kampung ramah anak.

Bersama orang tua, Pemkab Purwakarta juga turut andil menyiapkan anak-anak Purwakarta menyongsong masa depan yang cerah.

Menurut Wajmudin Anwar, kasi pemenuhan hak perempuan dan anak, pada Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta, mengatakan kedepanya disetiap kampung harus ada Kampung kaulinan budak lembur untuk mengembalikan kembali kearifan lokal yang sudah memudar karena serbuan teknonologi informasi.

“Diktahui dimana saat ini hampir setiap anak sudah mengenal gadget, sehingga kalau tidak diimbangi dengan pengawasan dari orang tua dan pemerintah akan membawa dampak yang kurang bagus dikemudian hari, baik dari pertumbuhan fisik maulun psikis karena sudah sangat ketergantungan,” ucap Pria yang akrab disapa Anwar itu, pada Senin (16/11/2020).

Dengan adanya, kampung kaulinan ini, lanjut dia, semoga menjadi percontohan untuk juga diaplikasikan di kampung-kampung lainnya di setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  Pulang dari Sawah, Ayah dan Anak Hanyut di Sungai Leuweung Hejo Kabupaten Sukabumi

“Pada 2021 Kabupaten Purwakarta dengan dukungan dari semua stakeholder sudah bisa meraih predikat sebagai kabupaten layak anak. Jadi saya harapkan masyarakat juga ikut berpartisipasi,” ucap dia.

Anwar menilai, Kampung kaulinan adalah salah satu contoh tingginya partisipasi warga dalam menata lingkungannya.

Namun, kata Anwar, yang terpenting harus diawali dari partisipasi masyarakat terlebih dahulu.

“Yang paling penting itu kan pasrtisipasi masyarakatnya. Pemerintah hanya berikan dukungan,” imbuhnya.

Anwar menambahkan, seluruh desa di Kabupeten Purwakarta diharapkan untuk membangun kampung ramah anak.

Paling tidak, kata dia, setiap desa memiliki satu kampung ramah anak. Dengan begitu, kabupaten purwakarta akan mendapat nilai tambah untuk mendapatkan predikat kabupaten layak anak.

Anwar menegaskan, Kampung Ramah Anak, bukan semata untuk mengejar predikat kabupaten layak anak. Lebih dari itu, ia ingin menyelamatkan anak-anak dari bahaya perkembangan zaman, khususnya teknologi.

Baca Juga:  Aktivitas Kamis Inggris di Taman Sejarah

Ia mencontohkan, saat ini waktu anak-anak selalu disibukkan dengan gawai. Salah satu penyebabnya lantaran tidak adanya tempat bermain yang layak untuk anak berkumpul dan bersosialisasi.

“Dengan banyaknya tempat bermain yang layak, saya yakin bisa menurunkan angka kekerasan pada anak. Karena kekerasan anak itu kan dari media seperti game online dan sinetron. Karena itu membuat karakter anak berbeda. Dengan banyaknya tempat bermain anak yang layak, anak-anak bisa kembali berkumpul dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya,” tutur Anwar.

Intinya, sambung anwar, anak bisa sejenak melupakan teknologi yang mereka sendiri belum siap menggunakannya.

“Kita memang butuh teknologi, tapi kalau belum waktunya bisa bahaya buat mereka. Makanya dengan kampung ramah anak ini, mereka bisa jadi anak yang tumbuh dengan seharusnya,” tegasnya dia.

Terpisah, Pejabat Kepala Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Wawan Setiawan mengatakan, program kampung ramah anak bertujuan untuk mengajarkan kembali anak-anak penting bersosialisasi.

Baca Juga:  Warga Kecamatan Cilaku Cianjur Mulai Manfaatkan Anggaran Dana Desa

Menurut Wawan, saat ini anak-anak cenderung menjadi individualis dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi.

“Namun di kampung ramah anak, ada banyak kegiatan yang bisa menjadikan anak kembali lebih peka dengan lingkungannya, salah satunya dengan kembali mengajarkan mereka permainan tradisional,” ucapnya.

Wawan mencontohkan, dalam permainan tradisional ada banyak nilai-nilai yang mengajarkan anak pentingnya gotong royong.

“Jadi itu akan menjadi kebiasaan untuk mereka. Jadi untuk mewujudkan hal itu diperlukan peran serta dari keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar,” tegasnya.

Jika semua itu bisa dilakukan, lanjut Wawan, kekerasan kepada anak akan berkurang dengan sendirinya. Pasalnya, semua orang akan sadar pentingnya menjaga anak.

“Kita juga akan terus melakukan sosialisasi melalui prorgam PKK untuk memberikan arahan tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” pungkasnya. (Gin)