Pengamat Nilai Debat Putaran Kedua Pilkada Kabupaten Bandung Berjalan Datar

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet menilai debat putaran kedua pilkada Kabupaten Bandung yang berlangsung pada Sabtu (14/11/2020) berjalan datar.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan para pasangan calon (paslon) justru mengarah ke diskusi publik. Seharusnya, lanjut dia, debat publik berisikan serangan tajam terhadap visi misi paslon.

Baca Juga:  Bupati Subang Ajak Kades Lakukan Inovasi BUMDes

“Debat harusnya ada adu argumentasi terhadap visi misinya. Tapi nyatanya tidak ada sama sekali, malah keliatan tidak greget,” kata Adiyana di Bandung, Selasa (17/11/2020).

Dia mengungkapkan, debat publik merupakan ajang saling beradu argumen guna mendalami permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bandung. Selain itu, sambung Adiyana, debat publik juga berguna untuk menunjukkan kualitas para paslon yang sedang berkontentasi memperebutkan kursi kepemimpinan.

Baca Juga:  Pemkot segera Ambil Alih Kebun Binatang Bandung, Ini Alasannya

“Debat publik juga sebagai wadah edukasi politik masyarakat. Nyatanya harapan itu ya sekedar harapan semata, tidak ditemukan juga hasil yang diharapkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Adiyana menyebut, penyebab debat yang berlangsung landai yakni durasi yang diberikan kepada paslon sangat singkat, sehingga paslon tidak dapat memaparkan permasalahan yang ada.

Baca Juga:  Dua Rumah di Bandung Barat Ambruk Tergerus Pergerakan Tanah, Warga Langsung Diungsikan

Namun, jelas dia, disamping itu dari hasil debat tersebut masyarakat seharusnya telah mendapatkan sedikit gambaran terhadap pilihan mereka nanti.

“Sehingga partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya semakin meningkat di Kabupaten Bandung,” pungkasnya. (Rnu)