Rizieq Shihab Berencana ke Cianjur, Ini Respons Pjs Bupati

JABARNEWS | CIANJUR – Pemkab Cianjur, Jawa Barat, tidak akan mengeluarkan izin untuk agenda yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa, termasuk rencana kedatangan Rizieq Shihab ke daerah itu untuk menggelar silaturahmi dengan ulama sambil menggelar tabllig akbar.

Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim, mengatakan Pemkab Cianjur tidak akan mengeluarkan izin untuk setiap agenda yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa karena saat ini status Cianjur rawan terjadi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.

“Saat ini, satgas berusaha untuk menekan angka penyebaran COVID-19 yang meningkat sejak satu bulan terakhir, kalau ada yang mengajukan izin yang menghadirkan orang banyak, tentunya tidak akan diizinkan, apalagi massa yang hadir akan lebih dari jumlah yang dilaporkan,” katanya, Kamis (19/11/2020) dilansir dari laman Antara.

Baca Juga:  Pemkot Akan Sulap Drainase Koridor Guntursari Wetan Jadi Wisata Air

Jika pihak penyelenggara tetap menggelar acara tanpa izin, ucap dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan dan membubarkan kegiatan tersebut.

Saat ini, ujar dia, Cianjur masuk dalam zona rawan penyebaran, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk tidak memberikan izin keramaian.

Baca Juga:  Pusing Dengan Sampah, Warga Tanda Tangani Petisi

“Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian kalau ada yang membandel, harapan kami ditunda dulu sampai pandemi usai. Ini demi kepentingan bersama agar Cianjur dapat kembali ke zona aman atau zona hijau,” katanya.

Ketua FPI Cianjur Habib Hud Alaydrus mengatakan Cianjur masuk dalam satu daerah yang akan dikunjungi Rizieq Shihab, namun pihaknya belum bisa memastikan tempat dan waktunya kapan, Rizieq akan hadir menemui ulama dan warga Cianjur dalam acara tablig akbar.

Baca Juga:  Komplotan Rampok Ditangkap Polisi Cirebon, Modusnya Tawarkan Jasa Taksi Gelap

“Saya belum tahu pasti jadwalnya, namun Cianjur masuk dalam jadwal kunjungan beliau, kemungkinan yang hadir dibatasi hanya 100 sampai 200 orang ulama. Kalau tablig akbar kemungkinan warga yang hadir mencapai ribuan lebih,” katanya.

Pihaknya memastikan dalam pelaksanaan nanti, protokol kesehatan akan diterapkan ketat sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya, termasuk mengimbau mereka yang hadir mengunakan masker, membawa cairan pembersih tangan dan menjaga jarak. (Red)