Bima Arya Sampaikan Dua Prinsip Pelayanan Kepada Publik, Ini Katanya

JABARNEWS | BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menggencarkan dua prinsip untuk memaksimalkan pelayanan kepada publik sehingga adanya efisiensi birokrasi dan transparansi.

Kedua prinsip tersebut diterangkan langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya di Balai Kota Bogor, Jumat (20/11/2020) kemarin.

Pertama kata Bima Arya, prinsip transparansi, yakni alokasi anggaran harus akurat dan tepat sasaran.

“Setiap rupiah dana APBD, prinsipnya harus mencerminkan uang rakyat, sehingga kembali kepada rakyat. Manfaatnya bisa dinikmati oleh rakyat,” katanya.

Bima Arya juga menjelaskan prinsip yang kedua, yaitu optimalisasi teknologi, dimana kata dia pada era teknologi digital saat ini harus dapat mengoptimalkan seluruh perangkat informasi teknologi yang ada untuk menjalankan birokrasi yang efisien dan memudahkan pelayanan publik.

Baca Juga:  Kepala BNNK Tasikmalaya Minta Maaf Soal Minta THR ke PO Budiman, Niat Awalnya Ngaku Untuk Ini

Menurut Bima, dalam implementasinya, Kota Bogor memulainya dengan reformasi pelayanan perizinan, menjadi Mal Pelayanan Publik (MPP) di Grha Tiyasa, di Jalan Raya Pajajaran, di mana sebagian bersar pelayanan perizinan dilayani dalam satu pintu.

Bima menegaskan, Pemkot Bogor juga menyediakan kanal-kanal dalam aplikasi digital yang disebut SiBadra untuk menampung aspirasi warga, baik aduan maupun saran.

“Layanan ini juga bagian dari optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi,” katanya.

Baca Juga:  Polsek Wanayasa Bagikan Sembako Untuk Lansia di Purwakarta

Warga Kota Bogor bisa menyampaikan aduan atau saran secara “real time” untuk semua persoalan kekinian yang ada di lapangan dan akan direspons oleh kepala dinas terkait dalam waktu maksimal 2×24 jam.

Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor juga memastikan bahwa reformasi birokrasi melalui teknologi digital harus dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Bogor.

Pada pandemi Covid-19 saat ini, Pemerintah Kota bogor dapat memantau protokol kesehatan yang ada di seluruh titik-titik rawan melalui CCTV atau koneksi langsung, untuk kemudian dikomunikasikan kepada pihak yang mengawasi di lapangan agar tidak ada pelanggaran.

Baca Juga:  Ini Cerita Caleg Jual Ginjal Demi Biaya Kampanye, Tarnyata...

“Jadi intinya, bagaimana pelayanan publik menjadi lebih mudah, cepat, dan transparan, dengan memaksimalkan teknologi informasi,” katanya.

Pemanfaatan teknologi informasi, menurut Bima, biayanya tidak harus mahal dan pelayanannya menjadi efisien. Dia mencontohkan, aplikasi SiBadra dibuat oleh seorang pemuda, tapi kualitas aplikasinya tidak kalah karya profesional.

Dengan menerapkan prinsip pelayanan publik yang efisien dan transparan dengan memanfaatkan teknologi informasi, Bima Arya mendapat penghargaan sebagai “People of The Year 2020” kategori “The Best Government Officer” dari sebuah stasiun televisi. (Red)