Waduh! 20 Guru SD di Cirebon Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya

JABARNEWS | CIREBON – Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon merilis sebanyak 20 guru SD terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus tersebut ditemukan pada saat proses tes swab massal terhadap sejumlah guru-guru SD, beberapa waktu lalu.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni, Selasa (24/11/2020).

Menurutnya, sampai saat ini swab test massal buat guru-guru SD masih berjalan. Pihaknya sudah membagikan viral transport medium (VTM) ke 60 Puskesmas. Masing – masing Puskesmas mendapatkan 150 VTM. Alat tersebut diperuntukan bagi tenaga kesehatan, guru serta yang sudah kontak erat dengan sejumlah orang yang terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga:  Polder Pengasinan Disiapkan Antisipasi Banjir di Bekasi

“Alasan guru diprioritaskan karena diketahui banyak yang terkonfirmasi positif. Ini adalah penyaluran VTM yang kedua dibulan November,” kata Enny seperti dilansir dari Inilah Koran.

Enny menjelaskan, swab test massal menyasar ke semua SD di Kabupaten Cirebon, dengan total sebanyak 1095 SD. Hanya saja, harusnya dari jumlah tiap SD mengirimkan enam guru. Tapi dalam kenyataannya, hanya rata-rata mengirimkan jumlah guru paling banyak tiga orang. Alasannya, mereka takut dites.

Baca Juga:  Masuk Zona Kuning, Legok Huni Sosialisasikan Bahaya Narkoba

“Kami kebingungan, karena respons guru kurang. Mereka alasannya takut mengikuti swab test. Padahal kalau enam guru per sekolah saja, deteksinya akan semakin terlihat,” jelas Enny.

Enny menilai, jumlah 20 guru yang positif Covid-19 itu presentasinya hanya 0,06 persen. Meskipun angkanya kecil, tapi pihaknya tetap mengantisipasi adanya klaster. Untuk itu swab massal dan tracing terhadap klaster guru terus dilakukan.

Baca Juga:  Siap Dirilis Vivo iQOO Neo 5 Bulan Maret, Ini Bocoran Spesifikasinya

“Mau bagaimana lagi, karena secara umum masyarakat sekarang sudah bebas beraktivitas lagi. Jadi kemungkinan besar jumlah kasus konfirmasi Covid-19 akan terus bertambah. Jadi, silakan taati protokol kesehatan,” tukas Enny. (Red)