Dedi Mulyadi Khawatir Soal Ini saat Kunjungi Pulau Komodo

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengatakan, pembangunan infrastruktur dan pengembangan investasi pariwisata yang relatif besar di Pulau Komodo menimbulkan kecemasan lain dari penduduk asli daerah itu.

Menurut Dedi, berdasarkan kunjungannya ke Pulau Komodo beberapa hari lalu, penduduk asli merasa khawatir mereka tidak bisa berjualan lagi. Sebab, barang yang dijualnya menjadi tidak sesuai dengan konsumen pariwisata kelas premium.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Klaim Pembangunan di Jabar Sangat Baik, Ekonomi Lebih Tinggi dari Nasional dan Juara Investasi

Kecemasan lainnya adalah akses mobilitas mereka yang menjadi nelayan dan pemandu wisata menjadi sempit.

Pembangunan kawasan pariwisata dengan program investasi dikhawatirkan membuat Pulau Komodo, Rinca dan pulau lain di sekitarnya steril untuk penduduk lokal.

Baca Juga:  Simak! Berikut Tips Berkendara di Musim Hujan, Harus Ekstra Hati-hati

“Mereka khawatir tergusur dari daerahnya karena pengembangan wisata premium tidak bersentuhan dengan penduduk lokal,” kata Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon, Selasa (24/11/2020).

Menurut Dedi Mulyadi, penduduk lokal merupakan komunitas masyarakat yang biasa bergaul dengan komodo. Bahkan, mereka menganggap komodo adalah saudara kembarnya. Mereka merasa sudah berkorban demi kelestarian taman nasional Pulau Komodo.

Baca Juga:  KPU Karawang Minta KPPS Jaga Netralitas dan Integritas

“Mereka tidak menanam pohon, tidak berburu binatang, sehingga mereka fokus sebagai nelayan dan pelaku usaha kecil dengan pendapatan rendah, tapi mereka rela melakukan itu demi komodo,” kata politisi Golkar itu. (Red)