Fokus Tangani Covid-19, Proyek Fisik Senilai Rp 400 Miliar di KBB Tertunda

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Akibat dari pandemi Covid-19, Pemkab Bandung Barat menghentikan proses lelang sejumlah proyek fisik, dengan nilai sekitar Rp 400 miliar. Penghentian lelang proyek fisiik itu dimaksudkan untuk pengalihan anggaran buat penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, untuk kondisi darurat seperti saat ini upaya penanganan kemanusiaan lebih pendting dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk menunda proyek fisik di KBB.

“Lelang proyek fisik per hari ini berhenti. Sampai sekarang nilainya itu sekitar Rp 400 miliar untuk lelang infrastruktur yang dihentikan,” kata Aa Umbara, saat ditemui di Ngamprah, Selasa (14/4/2020).

Di samping pengalihan anggaran pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 di Bandung Barat, Aa Umbara menyatakan, Pemkab Bandung Barat juga memutuskan untuk menunda proses pinjaman dana ke PT Sarana Multi Indonesia (SMI).

Baca Juga:  Cirebon 500 Tahun Lebih, Masyarakat Terus Benahi Diri

Pada akhir Februari lalu, PT SMI telah menyanggupi pemberian pinjaman sebesar Rp 285 miliar kepada Pemkab Bandung Barat. Dana tersebut dibutuhkan Pemkab Bandung Barat untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah selatan.

Menurut Aa Umbara, penundaan hutang itu dilakukan lantaran ada penghentian sementara proyek fisik. “Kami lebih konsentrasi bagaimana menyelamatkan masyarakat dari Covid-19. Untuk lelang, untuk pinjaman, kami hentikan dulu,” ujarnya.

Aa Umbara menyebutkan, Pemkab Bandung Barat belum bisa memastikan proses lelang dan pinjaman untuk kepentingan infrastruktur itu kapan akan dilanjutkan kembali. Semua, kata dia, bakal tergantung pada perkembangan kondisi di Indonesia, terutama di KBB.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Bertemu Penjual Pisang yang Tertidur di Trotoar

“Ya, kita hanya bisa berdoa kondisi sekarang bisa kembali seperti dulu, di mana tidak ada Covid-19 lagi. Semoga saja semua ini cepat berlalu,” ujarnya, seraya menyebutkan bahwa kelanjutan proyek fisik juga akan tergantung dari kebijakan pemerintah pusat.

Meski lelang dihentikan secara keseluruhan, Aa Umbara mengaku tetap mengintruksikan agar perencanaan pembangunan fisik, seperti pembuatan Detailed Engineering Design (DED), tetap berjalan. “Perencanaan, seperti DED, berjalan. Fisik saja yang dihentikan,” tandasnya.

Berdasarkan data Lpse.bandungbaratkab.go.id, ada sejumlah proyek fisik yang sudah masuk pelelangan. Di antaranya proyek peningkatan Jalan Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan, dan pembangunan Jembatan Tajim dengan pagu anggaran lebih dari Rp 197,4 miliar.

Baca Juga:  Sebanyak 10 Orang Pemain Persib Ikut Garuda Select Jilid III

Selain itu, ada juga lelang peningkatan Jalan Rancapanggung-Cijenuk-Sarinagen, Sarinagen-Baranangsiang dengan nilai pagu Rp 88 miliar, kemudian lelang peningkatan Jalan Purabaya-Jati-Saguling dengan nilai pagu Rp 105,3 miliar, serta sejumlah proyek fisik lainnya.

Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) KBB Anni Roslianti membenaran bahwa lelang proyek fisik yang tengah berjalan saat ini dihentikan. Menurut dia, penghentian proses lelang itu pun sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat.

“Sesuai arahan Pak Bupati yang sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat, maka lelang fisik yang sudah berjalan terpaksa dihentikan. Kami sudah melakukan itu, karena sekarang ini kejadian luar biasa pandemi Covid-19,” kata Anni. (Adv)