Sudah Berumur, Server LPSE di Kabupaten Bandung Barat Perlu Upgrade

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Sudah bertahun-tahun sistem Teknologi Informasi (TI) di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak mendapat peningkatan kualitas (upgrade).

Lantaran sistem yang sudah berumur, gangguan pada server Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pun kerap terjadi. Meski begitu, proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh UKPBJ tidak sampai terganggu.

Kepala Bagian Pengadaan Sekretariat Daerah (Setda) KBB sekaligus Kepala UKPBJ KBB, Anni Roslianti mengakui, infrastruktur sistem TI memiliki peran penting dalam kegiatan lelang secara elektronik.

Baca Juga:  Jasad Eril Ditemukan, Attalia: Alhamdulilah DNA Sudah Dinyatakan Sama Dengan Saya

Sementara server yang digunakan dalam pengadaan barang dan jasa selama ini dituntut terus menyala secara daring, selama 24 jam dan 350 hari dalam setahun.

“Insfrastruktur sistem TI yang kami miliki ini sudah berusia kurang lebih delapan tahun, intensitas trouble saat online mulai meningkat karena sepanjang tahun server harus terus menyala,” kata Anni di kantornya, Ngamprah, Senin (24/8/2020).

Bisa dibayangkan, kata dia, server penunjang kegiatan lelang secara elektronik harus menyala sepanjang tahun. Perangkat lunak tersebut baru mati saat libur hari besar keagamaan.

Baca Juga:  Emak-emak Kampung Cerewed Lebih Pilih Daging Kerbau Buat Lebaran

“Kami matikan jika libur Idulfitri dan Natal, selebihnya tetap menyala, bahkan saat libur alhir pekan. Ya, seperti mobil yang terus digunakan saja, lama-lama pasti ada masalah,” katanya.

Meski begitu, Anni menekankan, kegiatan lelang diupayakan sebisa mungkin agar tak terganggu. Konsekuensi dari sistem yang menua itu, akhirnya membuat UKPBJ harus bekerja keras.

Jika terdapat gangguan, operator terpaksa mesti bekerja di luar jam kerja, agar tak menghambat layanan informasi bagi masyarakat khususnya peserta lelang. Diakuinya, sistem TI yang ada sudah lemah mengelola aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

Baca Juga:  Antisipasi Tawuran Remaja, Polresta Deli Serdang Gelar Patroli Subuh

“Walau begitu, kami tidak bisa mengeluh, karena tahapan pekerjaan harus selesai sesuai jadwal. Masyarakat harus tetap bisa mengakses layanan kami 24 jam,” terangnya.

Dengan kondisi sistem TI yang kurang mumpuni ini, Anni mengakui jika terkadang mendapat keluhan dan tudingan miring bahwa kerusakan sebuah kesengajaan. Hal itu muncul biasanya dari peserta lelang yang telah dinyatakan kalah dalam aplikasi SPSE. (Adv)