Sosialisasikan AMS, Wagub Uu Berpesan Ajengan Bisa Menyampaikan Pesan Perdamaian

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mensosialisasikan Program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) ke beberapa daerah yang ada di Jabar.

Dalam sosialisasi tersebut, Uu memberikan pesan kepada para ajengan yang masuk ke sekolah untuk memberikan pesan perdamaian sehingga bisa menguatkan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.

“Dengan itu Insya Allah semua cita-cita para pendiri bangsa kita akan tercapai. Sebaliknya kalau ada perpecahan kami yakin yang jadi harapan pendiri bangsa kita tidak akan tercapai,” ujar Uu dalam siaran persnya Rabu (25/11/2020) malam.

Baca Juga:  WBP Lapas Over Kapasitas, Ini Solusi dari Kalapas Purwakarta

Uu berharap, para ajengan mampu menerangkan agama dengan tidak tendensius, tidak berafiliasi kepada politik, dan mampu menafsirkan kitab kuning sehingga mudah dicerna pelajar umum. Para kiai diyakini mampu mengedepankan sikap wasathiah atau moderat.

“Oleh karena itu saya berharap para kiai/ulama harus menjadi mitra pemerintah, membantu pemerintah mengambil keputusan demi kemaslahatan umat,” kata Uu.

Baca Juga:  Nelayan yang Hilang di Perairan Rancabuaya Garut Ditemukan, Begini Kondisinya

Uu juga ingin, para ajengan ke sekolah juga dapat menggelorakan semangat nasionalisme dan spirit bela negara dengan nuansa keislaman.

Apalagi, kata dia, program AMS juga ditujukan guna membentuk generasi muda berkarakter memanfaatkan bonus demografi Indonesia yang diperkirakan berakhir 2036.

Maka kata dia, program AMS juga diperuntukan guna mencegah dekadensi (kemerosotan) moral para pemuda penerus estafet kepemimpinan bangsa, yang digempur berbagai pengaruh budaya pergaulan global.

Baca Juga:  Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,3 Guncang Tapanuli Selatan

Ia juga menerangkan AMS merupakan implementasi Jabar Juara Lahir dan Batin yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni penguatan pendidikan karakter peserta didik melalui peningkatan keimanan dan ketakwaan.

“Karenanya program Ajengan Masuk Sekolah ini memiliki legalitas formal yang kuat,” katanya. (Red)