Teror Anjing Kampung, Warga Ronda dan Diminta Kurangi Aktivitas Luar

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Anjing kampung meneror warga di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dalam sepekan terakhir, sedikitnya delapan warga menjadi korban gigitan.

Warga yang menjadi korban gigitan anjing kampung itu kebanyakan diteror saat sedang beraktivitas di luar rumah. Warga yang menjadi korban ada yang sudah dewasa dan ada yang masih balita.

“Jadi warga itu sedang beraktivitas, tiba-tiba ada anjing mengejar lalu menggigit sampai menyebabkan luka robek di tangan,” Kepala Desa Cibenda Abdul Rohman , Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:  Tegas, Bupati Sukabumi Perintahkan 85 Kepala Desa segera Kembalikan Dana Bankum

Akibat teror anjing hingga menyerang manusia, warga setempat menjadi resah. Warga pun menggalakan ronda secara bergiliran untuk mencegah serangan anjing ke rumah-rumah warga

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama kepada anak-anak di bawah umur. Itu untuk menghindari korban lainnya akibat gigitan anjing. Warga juga bisa melaksanakan patroli untuk berjaga-jaga,” katanya.

Baca Juga:  Embarkasi Untuk BIJB Harus Segera Dibangun

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan dan Pengendalian Hewan Disnakan KBB Wiwin Apriyanti mengatakan, anjing yang menyerang warga di Desa Cibenda merupakan anjing kampung yang dipelihara dan ada pemiliknya.

“Iya kami terima laporan soal adanya warga di Cipongkor yang jadi korban gigitan anjing. Setelah kami cek, anjing itu berpemilik namun diliarkan. Artinya, anjing itu bisa kapan saja tertular rabies karena digigit anjing lainnya,” kata Wiwin.

Baca Juga:  Kasus DBD Selama Tahun 2021 di Jawa Barat, Tercatat Alami Penurunan

Wiwin menjelaskan anjing kampung yang menyerang warga itu karena diduga terpapar rabies. Mereka menyerang karena mempertahankan diri.

“Biasanya mengigit manusia karena anjingnya gila. Dia hanya mempertahankan diri, jadi duluan menggigit. Karena mereka itu takut pada ancaman, korban harusnya kebanyakan anak-anak karena banyak bergerak,” terangnya. (Yoy)