TKW Di Malaysia Asal Cirebon Jadi Korban Kekerasan, Ini Kata KBRI

JABARNEWS I CIREBON – Seorang Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Cirebon, menjadi korban tindak kekerasan oleh majikan sepasang suami istri di negara Malaysia. Hingga harus menjalani perawatan di Rs Kuala Lumpur.

Korban diketahui bernama Mei Heriyanti warga Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Ia mendapat perlakuan tindak Kekerasan yang diduga dilakukan oleh majikannya di negara Malaysia. Mei bahkan dibiarkan tidur di teras oleh Majikannya dengan kondisi cukup mengenaskan setelah mendapatkan penyiksaan.

Kabar mengenai adanya dugaan tindak kekerasan yang menimpa Tenaga Kerja Wanita yang merupakan pembantu rumah tangga di Malaysia tersebut. Disampaikan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani.

Baca Juga:  Hendak Memelihara Ikan Koi? Ini Tips Untuk Pemula

“Mei Heriyanti ini merupakan TKI Ilegal yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga, itu resmi dengan nomor paspor AU666196,” katanya. Jumat (27/11/2020)

Kasus penyiksaan yang dialami Mei mulai di ketahui saat Polisi Diraja Malaysia melakukan operasi sebuah rumah yang beralamatkan di J Taman Batu Kuala Lumpur pada bulan November kemarin.

“Operasi itu, didasari dari adanya laporan Tenganita Petaling yang berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur. Setelah adanya aduan masyarakat sekitar bahwa korban mendapat aniaya dari majikannya sendiri,” katanya.

Baca Juga:  Dihantam Covid-19, UPTD Keramik Plered Sepi Pengunjung

Sementara itu, Safii ayah korban mengaku kaget mendapat kabar Mei Heriyanto anaknya itu mendapatkan penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya. Karena menurutnya selama ini ia tidak mengetahui apa yang sudah terjadi pada anaknya.

“Mendengar berita ini, kami satu keluarga sangat kaget dan syok. Karena selama saya tidak mendapat kabar dari anak saya, “katanya saat disambangi kerumahnya.

Diakui Safii, selama tiga belas bulan Mei bekerja di Malaysia, ia dan keluarga lainnya tidak pernah menerima telepon dari anaknya. Hanya beberapa kali, saat putrinya pertama bekerja di rumah majikannya itu.

Baca Juga:  Pengrajin Tahu Tempe Purwakarta Mogok, Warga Kesal Keliling Pasar Tanpa Hasil

“Selama ini saya tidak pernah dapat kabar apapun dari anak saya, taunya dia kerja di sana baik-baik saja. Tapi sekarang justru mendapat kabar anak saya jadi korban penyiksaan oleh majikannya,” katanya.

Dimata dirinya, Putrinya itu merupakan sosok pribadi yang pendiam. Mei adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ia bekerja ke Malaysia untuk merubah perekonomian keluarga, tapi justru malah mendapat perlakukan yang tidak mengenakan.

“Kami berharap, anak saya bisa secepatnya dipulangkan ke Cirebon, dan kami minta Keadilan agar pelaku bisa dihukum berat,” katanya. (Arn)