Ini Pesan Epidemiolog Jika Sekolah Dibuka Lagi di Masa Pandemi

JABARNEWS | BANDUNG – Perdebatan mengenai pembukaan kembali sekolah di masa pandemi COVID-19 masih berlanjut. Epidemiolog lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan wacana pembukaan sekolah harus berdasarkan parameter kesehatan yang ada pada suatu daerah.

“Wacana pembukaan sekolah lebih baik tetap melihat parameter kesehatan dalam pengendalian COVID-19 di setiap daerah,” katanya dilansir dari laman Tempo.co.

Dia mencontohkan pada daerah yang masuk zona oranye maka pembelajaran tatap muka perlu dikaji dan disesuaikan dengan proses pengendalian pandemi. Namun demikian, proses persiapan menuju pembelajaran tatap muka harus tetap dilanjutkan dan juga dipersiapkan.

Baca Juga:  Duh! Angka Pengangguran di Kota Bandung Capai 153.000 Orang, Paling Banyak Lulusan Ini

“Karena menurut saya penutupan sekolah yang terlalu lama juga dikhawatirkan punya efek luar biasa bagi perkembangan psikomotor anak didik,” katanya.

Karena itu, upaya simulasi bisa menjadi salah satu mitigasi untuk mengukur kesiapan dan risiko.

“Sebaiknya satuan pendidikan benar-benar siapkan diri agar patuh protokol kesehatan. Jika ada kasus positif, maka dilakukan penelusuran kontak erat, segera diliburkan minimal tiga hari untuk disinfektasi ruangan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga:  Sri Sultan dan Ratu Hemas Nostalgia ke Tempat-Tempat di Bandung Ini, Ridwan Kamil Sopirnya

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.

Baca Juga:  PDI Perjuangan Bakal Sediakan Ribuan Makanan Khas Jabar Secara Gratis, Catat Waktu dan Lokasinya Disini

“Langkah ini baik karena, seperti saya katakan, penutupan sekolah yang terlalu lama juga punya efek luar biasa bagi perkembangan psikomotor anak didik,” ujarnya.

Karena itu, semuanya perlu dipersiapkan dengan baik berdasarkan parameter kesehatan yang ada dan sekaligus juga memastikan kesiapan protokol kesehatan.

“Karena pembelajaran tatap muka harus diikuti dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19,” tuturnya. (Red)