Jelang Pilkada, Uu Sebut Pemprov Jabar Awasi Ketat Tiga Daerah Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus melakukan pengawasan terhadap tiga dari delapan daerah di Jabar yang akan melaksanakan Pilkada, ketiga daerah tersebut tengah berstatus zona merah Covid-19.

Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang. Ketiga daerah saat ini sedang menjalani tahapan kampanye dan pada 9 Desember mendatang akan mencoblos.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, klaster pilkada serentak berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah tes bagi pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara.

Baca Juga:  Tegas, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Perintahkan Usut Tuntas Kasus Pembacokan Gus Farid

“Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos,” kata Uu usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).

Tes bagi pemilih ini perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauan. Apakah tes dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab). Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.

Baca Juga:  Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Korban Mobil Travel Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Total Sudah 4 Orang

Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta.

Dalam menangani Covid-19, kata Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” kata Uu.

Baca Juga:  BNPT Ajak Pemerintah Perangi Paham Radikal di Jawa Barat

Termasuk yang harus dipertimbangkan, sambung Uu, ketersedian logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut. Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jabar sudah menipis. Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang, biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang baru 36.000 sampel.

Sehingga, Pemprov Jabar saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih. “Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” tutupnya. (Red)