RMB Kota Bandung Temukan Kasus Pemasungan Penyandang Disabilitas

JABARNEWS | BANDUNG – ‎Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RMB) Kota Bandung masih menemukan kasus ‘pemasungan’ penyandang disibalitas.

Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakar (RBM) Kota Bandung, Siti Muntamah mengatakan pemasungan tersebut dalam artian adanya penilaian tidak baik terhadap penyandang disabilitas. Oleh karena itu, dia meminta semua lapisan masyarakat untuk menghilangkan stigma buruk tersebut.

“Mereka juga warga negara yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, agar bisa berekpresi dan berkontribusi untuk semua,” kata Siti di Bandung, Selasa (1/12/2020).

Dia prihatin, pasalnya stigma buruk tersebut tidak hanya datang dari masyarakat tetapi juga keluarga.

Baca Juga:  Edwar Zulkarnain Pastikan Komitmen Polres Purwakarta Wujudkan Pemilu 2024 Aman

“Yang memberikan stigma bukan masyarakat (saja) tapi dari keluarga sendiri. Dianggapnya dia bukan anak yang sempurna,” ucapnya.

Siti menjelaskan, setiap anak yang masuk kategori penyandang disabilitas tidak seharusnya diperlakukan demikian. Mengingat, lanjut dia, setiap manusia memiliki potensi yang harus digali agar mereka dapat berekspresi sesuai kemampuannya.‎

“Ada juga yang mestigma dirinya sendiri, padahal kan tidak begitu. Setiap orang pasti memiliki keistimewaan sendiri,” jelasnya.

Siti mengungkapkan bahwa RBM secara berkala mengumpulkan setiap permasalah yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Dalam laporan yang masuk, sambung dia, masih banyak aduan tentang perlakuan kurang baik terhadap penyandang disabilitas.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Harap Para Petugas Amil Zakat Tak Cari Nafkah di Baznas

“Setiap tiga bulan kami ada laporan, ada laporan dari permasalah dari keluarga ini, ini, dan ini. Lalu kita asessmen melalui kader RBM untuk ditindaklanjuti sesuai kebutuhan,” ungkapnya.‎

Siti menyebut, kaum disabilitas perlu perhatian dan kolaborasi semua pihak. Sehingga, ujar dia, dengan adanya kolaborasi tersebut membuat disabilitas dapat memberikan kontribusi sesuai kapasitas yang dia miliki.

Baca Juga:  Bansos di Kabupaten Indramayu Mulai Disalurkan, Segini Jumlahnya

“Saya yakin dengan adanya ajakan, kita ajak bersosialisasi, menghadirkan literasi ramah keluarga, sehingga kita tidak menemukan lagi anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan pemasungan (dalam tanda petik),” sebutnya.‎



Tak hanya itu, Siti menyampaikan, stigma-stigma buruk bagi penyandang disabilitas harus segera dihilangkan. Menurutnya, dengan gagasan-gagasan yang dikeluarkan oleh RMB diharapkan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

“‎Kita berkolaborasi dengan dokter di RSHS, terapis, psikolog dan akademisi ada Unisba, Unpad, Uin untuk memfasilitasi permasalah yang mereka hadapi,” tutupnya. (Rnu)