Ridwan Kamil Imbau Wisatawan Tak Datangi Daerah Zona Merah

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau wisatawan tidak berkunjung ke daerah yang berstatus zona merah saat libur panjang pada Desember ini.

Ridwan Kamil ingin mencegah penambahan kasus Covid-19, mengingat keterisian rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di wilayah Jabar sudah melebihi ambang batas aman.

Berdasarkan data periode 23 November 2020 hingga 29 November 2020, enam daerah di Jabar berstatus zona merah, yakni Kabupaten Indramayu, Purwakarta, Karawang, Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kota Banjar.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Raperda APBD 2020 untuk Penyesuaian Anggaran Penanganan Covid-19

“Saya mengimbau minggu ini para wisatawan menahan diri dulu untuk tidak ke Bandung Raya, karena zonanya lagi merah, sedang proses pengendalian lebih baik lagi,” kata Ridwan Kamil melalui siaran pers, Rabu (2/12/2020).

Berdasarkan evaluasi, kata dia, ada peningkatan kasus Covid-19 usai libur panjang pada akhir Oktober 2020 lalu. Hal itu menjadi landasan dalam mengimbau wisatawan untuk menahan diri.

“Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saya kira kita menahan diri dulu. Tidak berpergian terlalu jauh, kemudian tidak berkerumun,” ucapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kukuhkan Satgas PPK DAS Cilamaya, Ini Tugasnya

Tingkat keterisian ruang isolasi rumah sakit rujukan di kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan sudah lebih dari ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 60 persen.

Keterisian ruang isolasi di rumag sakit di Depok bahkan rata-rata mencapai 80 persen. Demikian pula di Bandung Raya, yang meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang.

“Namun, kalau di luar itu (Bodebek dan Bandung Raya) relatif masih di bawah 60 persen. Di Bodebek dan Bandung Raya sudah terjadi peningkatan,” katanya.

Baca Juga:  Mobil Motor Dinas di Pemprov Jabar, Ridwan Kamil: 2021 Gunakan Kendaraan Listrik

Berdasarkan data per 29 November 2020, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jabar mencapai 85,65 persen. Angka tersebut melebihi rata-rata tingkat kesembuhan nasional, yakni 83,4 persen.

“Kemudian tingkat kematian kita konsisten paling rendah, provinsi lain ribuan, tapi kita hanya 900 dari 51 ribu total kasus, atau sekitar 1,7 persen,” kata Ridwan Kamil.

Penulis: Yoyo W