Pengamat Sebut Pilbup Kabupaten Bandung akan Berjalan Sengit

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Nurtanio, Djamu Kertabudi menilai Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung akan menjadi persaingan yang sengit.

Pasalnya, pada masa kampanye yang akan berhenti pada 6 Desember merupakan titik akhir dari perjuangan politik pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk menarik simpati masyarakat.

Menurutnya, dalam pemilihan kepala daerah, masa kampanye menjadi tolok ukur masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam Pilkada 2020, 9 Desember merupakan hari penentuanya.

“Secara umum, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati bandung masih berpeluang memenangkan kontestasi,” kata Djamu di Kabupaten Bandung, Sabtu (5/12/2020).

Baca Juga:  Tawuran Antar Pelajar SMK di Bogor Tewaskan Satu Orang, Ini Kata Polisi

Salama masa kampanye, lanjut dia, ketiga pasangan calon telah mengeluarkan strategi terbaiknya dalam meraih hati masyarakat. Djamu menyebut, masing-masing pasangan calon memiliki keunggulan masing-masing.

Dia mencontohkan, pasangan calon nomor 3, misalnya memiliki keunggulan dalam memanfaatkan dunia maya, khususnya sosial media seperti Facebook dan media sosial lainnya.

“Paslon nomor 3, dari sisi marketing politik memiliki kreatifitas dan inovasi lebih unggul,” ucapnya.

Sementara itu, sambung Djamu, pasangan calon nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem-Atep, memiliki posisi yang diuntungkan. Semua pihak kata Djamu seolah saling berperang dan terlihat mengabaikan pasangan ini.

Hal tersebut memberi keuntungan bagi pasangan claon nomor urut 2 bisa berkampanye dengan tenang tanpa ada serangan yang berarti dari pihak lawan.

Baca Juga:  Pria Asal Labuhanbatu Tewas Tergantung di Tower PLN di Serdang Bedagai

Djamu menjelaskan, Kondisi ini mirip dengan pertarungan Pilgub Jabar pada 2008, ketika Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Agum Gumelar-Numan Abdul Hakim bersaing sengit dengan melupakan sosok Ahmad Heryawan-Dede Yusuf. Pada akhirnya Aher-Dede lah yang memenangkan pertarungan.

“Bagaimana dengan pasangan nomor urut 1? Dalam masa kampanye, pasangan ini mampu memanfaatkan acara debat publik secara optimal untuk mempengaruhi publik bahwa Paslon ini pantas untuk menjadi Bupati/Wakil Bupati periode selanjutnya,” jelasnya.

Tak hanya itu, pasangan Kurnia Agustina-Usman Sayogi ini memiliki keunggulan sisi personality dan gagasan dalam membangun kabupaten bandung lima tahun kedepan.

Baca Juga:  Kabar Baik Soal BLT Subsidi Gaji atau BSU dari Menaker Ida Fauziyah

Dari sisi personal, ungkap Djamu, pasangan calon bupati nomor urut 1 seolah diposisikan sebagai incumbent, namun bisa bereaksi dan berinteraksi denngan lingkungan yang menekannya.

Bahkan, lanjut dia, serangan yang menerjang dihadapi dengan tenang. Dari sisi penyampaian program juga mampu disampaikan dengan runtut dan komunikatif.

“Maka dari itu, dapat dikatakan Paslon no.1 ini lebih unggul,” singkatnya.

Kendati demikian, Djamu mengatakan 9 Desember murapakan hari penentuan, ketiga pasangan calon bisa kelaur sebagai pemenang.

“Hanya Tuhan yang mengetahui siapa pemenangnya,” tutupnya.

Penulis: Rian Nugraha