Ridwan Kamil Terima Alat Penanganan Covid-19 dari Kemenristekdikti dan DPR RI

JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Indonesia (Kemenristekdikti) bersama Komisi VII DPR RI menyerahkan produk inovasi untuk penanganan Covid-19.

Adapun alat yang diberikan berupa ventilator, alat kesehatan, suplemen, alat rapid tes, swab antigen, dan alat untuk penanganan Covid-19 lainnya.

Menristek Dikti, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, inovasi ini akan diberlakukan di berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan diseminasi hasil-hasil yang selama ini sudah dilakukan oleh konsorsium riset dan inovasi Covid-19.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Nilai Acara di Megamendung Bukan Tanggung Jawab Pemprov, Tapi..

“Dari Kemenristek dan komisi VII kami memberikan dukungan terhadap Pemulihan Ekonomi, terhadap UMK dalam bentuk teknologi tepat guna,” kata Bambang di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/12/2020).

Dia menjelaskan, lewat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat produk alat tersebut akan disebar di berbagai rumah sakit, fasilitas kesehatan dan juga beberapa fasilitas pemerintah yang ada di daerah.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa dalam penanganan pandemi Covid-19, jika mengandalkan produk dari luar dengan membeli itu banyak kendala. Oleh karena itu, Pemprov akan memaksimalkan produk tersebut untuk penanganan Covid-19 di Jabar.

Baca Juga:  Munggahan, Warga 'Balakecrakan' di Gedung Sate

“Saya mengapresiasi beragam inovasi produk penanganan Covid-19 yang diserahkan hari ini dan mayoritas datang dari inovator orang-orang Jawa Barat di perguruan tinggi di Jabar dan tentunya akan kita gunakan Penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Barat,” ungkap Emil, sapaan akrabnya.

Tak hanya alat Covid-19, Emil menerangkan bahwa ada alat-alat non Covid-19 yang diserahkan, seperti teknologi yang dapat digunakan di sektor pertanian. Sehingga, lanjut dia, dapat memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi di Jabar.

Baca Juga:  DPRD Jabar Nilai Kinerja Ridwan Kamil Tahun 2019 Tak Memuaskan

“Saya laporkan ke pak menteri ada krisis pangan di tahun depan kami mohon dibantu untuk meningkatkan produktivitas pangan agar ketahanan pangan kita tidak mengandalkan sebagian sembako impor di luar tapi mengandalkan kesuburan tanah Jawa Barat dengan sistem ekonomi yang kita ubah,” terangnya.

“Ada petani milenial yang kita siapkan, tapi tentunya harus ditingkatkan menggunakan teknologi,” tutupnya.

Penulis Rian Nugraha