JABARNEWS | BANDUNG – Hari ini pada tanggal 9 Desember 2020 merupakan diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah serentak untuk memilih Kepala Daerah di 270 wilayah di seluruh Indonesia.
Pilkada 2020 diikuti oleh 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 Kota. Oleh karena itu gelaran ini sangat penting bagi negara kita karena menentukan pemimpin tiap-tiap daerah untuk 5 tahun mendatang.
Apresiasi patut diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum yang meski ditengah pandemic Covid-19 tetap mampu melaksanakan Pilkada walau ditengah keterbatasan.
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/jXhtN-nbUR0″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Karena sejatinya mengikuti pemilihan suara adalah hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia dan negara harus mampu menjamin hak tersebut.
Di sisi lain, 9 Desember juga bertepatan dengan Hari Anti-Korupsi Sedunia yang mengangkat tema “Recover With Integrity: Mitigasi Korupsi dan Pemulihan Covid-19”. Tidak diketahui apakah ini bentuk kesengajaan dari KPU atau tidak
Bagi warga Indonesia korupsi dan Covid-19 merupakan hal yang memiliki korelasi, karena baru-baru ini ada 2 mentri yang melakukan tindak pidana korupsi di tengah situasi pandemik dan pertumbuhan ekonomi yang negatif.
Sehingga bisa kita ambil kesimpulan para koruptor tidak kenal waktu, situasi dan kondisi dalam melaksanakan aksinya. Juga membuktikan koruptor tidak punya tempat sebagai pengambil kebijakan yang menyangkut orang banyak.
Harapannya, kita bisa memanfaatkan Pilkada 2020 ini sebaga sarana untuk memilih pemimpin daerah yang bebas dari korupsi. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan cek latar belakang dari setiap paslon di daerahmu.
Di sisi lain, kita harus ingat bahwa Covid-19 masih ada dan nyata. Oleh karena itu bagi pemilih yang akan memberikan suaranya pada hari ini tetap disiplin dalam menerapkan protocol Kesehatan 3M+1T.
Penulis: Dewi Gayatri
