Duka Pilkada 2020, Warga di Pelosok Cuma Bisa Asal Coblos

JABARNEWS | BANDUNG – Masyarakat di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, antusias mengikuti Pilkada 2020. Akan tetapi, kebanyakan pemilik hak suara bingung menentukan pilihan.

Di TPS 11 Desa Cipanjalu, misalnya, yang boleh jadi merupakan TPS terjauh dan terluar di Kabupaten Bandung. TPS tersebut berada di tengah perkebunan dan area pabruk kina PTPN VIII Bukit Unggul.

Di TPS tersebut ada 395 warga yang memiliki hak suara. Hingga pukul 12.00 WIB, sekitar 70 persen pemilih datang ke TPS untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi di tingkat kabupaten.

Baca Juga:  Antara Aher dan Syaiku, PKS Jabar Dukung Siapa Jadi Cawapres? Ini Jawaban Haru Suandharu

Para pemilih mayoritas bekerja di perkebunan kina, yang jauh dari kabar perpolitikan daerah. Bahkan, untuk ke pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang pun diperlukan waktu sekitar dua jam, karena jarak yang terpaut puluhan kilometer.

Di Desa Cipanjalu, rata-rata pemilih mengaku tidak mengenali sosok yang jadi calon di Pilkada 2020. Meski begitu, mereka menyadari bahwa pilihannya bakal menentukan perkembangan daerah.

“Enggak ada yang kenal siapa saja calonnya, paling Sahrul Gunawan yang artis. Yang lain enggak tahu siapa, jadi saya asal coblos saja,” kata Ani Kartini (27), Rabu (9/12/2020).

Baca Juga:  Setiawan Wangsaatmaja Sebut Capaian Indeks Reformasi Birokrasi Jabar Lebihi Target, Segini Angkanya

Menurut dia, di Desa Cipanjalu selama ini tidak ada kandidat yang melakukan kampanye. Demikian pula dalam hal pembangunan daerah, desa yang lebih dekat dengan Lembang ini jarang jadi perhatian pemerintah daerah.

“Selama ini ya enggak pernah ada yang kampanye ke sini, karena di sini jauh ke mana-mana. Akses jalannya juga rusak, jadi mungkin wajar kalau enggak ada calon yang datang ke sini,” terangnya.

Hal senada diungkapkan oleh Atih (55), warga Desa Cipanjalu yang lain. Kecuali calon presiden, dia mengaku tak pernah tahu siapa calon dalam kontestasi politik, seperti pemilihan bupati, gubernur, maupun legislatif.

Baca Juga:  Atalia Praratya Tegaskan Disabilitas Harus Memiliki Hak Pendidikan yang Sama

“Saya enggak pernah tahu, tadi juga bingung asal coblos saja. Biasanya memang begitu, enggak ada yang tahu, tapi yang penting saya sudah datang ke TPS, tuturnya.

Ia berharap, siapa pun sosok yang terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, kelak bisa membawa dampak baik bagi masyarakat Kabupaten Bandung dan pembangunan daerah.

“Siapa pun yang menanh, yang penting buat saya dia bisa membawa perubahan. Warga Cipanjalu ingin akses jalan diperbaiki biar mudah berpergian,” katanya.

Penulis: Yoyo W